Driver Gocar Diduga Perkosa Perawat, Ini Pernyataan Resmi Gojek

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Seorang oknum sopir Gocar diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap seorang perawat dari perusahaan Ammarai Healthcare Asistance.

Kasus ini jadi viral setelah akun Twitter @ammarai_hc membagikan informasi bahwa perawatnya mengalami pemerkosaan oleh mitra Gocar.

"Perawat kami mengalami pemerkosaan oleh mitra gocar. Kami sudah lapor dgn No pelaporan: 92760963 tapi belum direspon selayaknya, mohon diposes segera untuk dicari pelaku agar segera ditangkap dan tidak menimbulkan korban lainnya," tulis @ammarai_hc, dikutipUzone.idpada Sabtu (18/12/2021).

Dalam tangkapan layar aplikasi Gojek yang dibagikan oleh akun tersebut juga memperlihatkan wajah lelaki berkumis dengan nama Hendrianto Sitompul dengan kendaraan Toyota Calya.

Foto: Tangkapan layar Twitter @ammarai_hac) 

Rubi Purnomo, SVP Corporate Affairs Gojek, sudah diminta komentarnya olehUzone.iddalam menanggapi kasus ini.

Rudi mengatakan bahwa pihaknya mengutuk dugaan terjadinya kekerasan seksual terhadap salah seorang pelanggan kami oleh oknum mitra driver yang terjadi pada 16 Desember 2021.

"Hal ini dapat mencemarkan nama baik para mitra driver kami yang telah bekerja keras untuk keluarga mereka dan melayani pelanggan kami," kata dia, Sabtu (18/12).

Sejak dilaporkan, kata Rudi, akun oknum tersebut telah segera dinonaktifkan dan saat ini Gojek sedang berkoordinasi intensif dengan pihak berwajib serta perwakilan korban untuk segera mengusut kasus ini.

"Kami juga telah menghubungi pihak korban, serta menawarkan pendampingan dan bantuan mulai dari perawatan hingga pemulihan secara fisik maupun psikis," kata Rubi.

Rubi juga mengimbau para konsumen untuk memanfaatkan tombol darurat yang terdapat di aplikasi Gojek ataupun menghubungi call center Gojek apabila menemukan pelanggaran yang mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap layanan kami.

"Di saat bersamaan, Gojek terus mendidik dan melatih para mitra driver untuk menciptakan budaya aman di ruang publik, salah satunya dengan memberikan modul pelatihan 'Kenali dan Hindari Pelecehan Seksual' di aplikasi driver. Kami terus mengajak mitra kami untuk turut serta menciptakan budaya aman di ruang publik," ujar Rubi.