Driver Ojek Online Ini Sempat Bikin Heboh Karena Punya Rumah Mewah, Ternyata Hoax. Begini Fakta Sebenarnya

Beberapa waktu yang lalu, viral kisah seorang driver ojek online yang begitu inspiratif. Dia berhasil membeli rumah mewah seharga miliaran rupiah dan juga bangunan yang dijadikan kos-kosan. Semua itu dia dapatkan dari hasil kerja kerasnya bekerja sebagai ojek online. Namun, belakangan diketahui kalau informasi ini tidak sepenuhnya benar, bahkan bisa dikatakan menjurus hoax.

Salah seorang anak kos di rumah itu memastikan kalau kabar tersebut tidak benar adanya. Setelah ditelusuri, memang rumah mewah itu bukan berasal dari hasil kerja keras ngojek, melainkan dari usaha lainnya.

Salah seorang tetangga pemilik rumah yang bernama Syamsir, mengatakan bahwa sebenarnya pemilik rumah mewah itu merupakan pengusaha isi ulang air galon di Jalan Poros Paccerakang, Makassar, yang bernama Pak Salam.

Sementara itu, foto yang sempat viral di media sosial itu adalah foto dari orangtua Pak Salam yang bernama Daeng Ambo. Syamsir membenarkan kalau Daeng Ambo merupakan driver ojek online, tapi bukan dijadikan pekerjaan utama. Cuma sebagai kerjaan sampingan saja mengisi waktu.

Mungkin hobby. Sejak saya tinggal disini sudah ma'ojek sampai sekarang. Anaknya itu ada usaha isi ulang air galong pak. Anaknya yang punya rumah. Ada juga rumah kost dan ada usaha lainnya di jalan poros," kata tetangga.

Syamsir lalu melanjutkan bahwa rumah kost yang dimiliki oleh Salam tersebut disewakan seharga Rp 500 ribu per bulan. Rumah kos ini dikhususkan untuk perempuan saja, sehingga kebanyakan penghuninya merupakan mahasiswi yang sedang kuliah di Kampus yang ada di kota Makassar. Syamsir mengetahui kondisi yang sebenarnya karena rumahnya tepat berhadapan langsung dengan rumah Salam.

Dia juga bingung kenapa bisa ada kabar yang menyatakan bahwa rumah mewah itu berasal dari hasil kerja keras sebagai ojek online selama 4 tahun. Karena kenyataannya rumah mewah itu dihasilkan dari usaha-usaha lain, bukan hanya dari ojek online. Wong, Daeng Ambo bekerja sebagai driver ojol cuma untuk mengisi waktu luang doang, kok.

Bukan bermaksud menafikan inspirasi yang kita dapatkan dari berita viral tersebut, tapi kalau tindakan tidak baik digunakan untuk melakukan kebaikan, maka tetap saja hasilnya tidak baik. Kita tetap bisa meniru kerja keras dari pengusaha tersebut tanpa membangun narasi bahwa itu merupakan hasil kerja keras sebagai driver ojol selama 4 tahun.

Jadinya malah menyakiti hati driver lain yang sudah bekerja bertahun-tahun tapi nggak pernah bisa membangun rumah mewah. Bagaimana menurutmu?