Dua Konten Ini Jadi Alasan Kominfo Blokir Browser DuckDuckGo

pada 5 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Per hari Kamis, (01/08) kemarin, Kementerian Komunikasi dan Informatika memutuskan untuk memblokir mesin pencarian DuckDuckGo di Indonesia.

Dari pantauan Jumat, (02/08), situs DuckDuckGo sudah tidak bisa dibuka, bahkan beberapa menampilkan hasil internetpositif yang artinya, situs ini tidak memenuhi kebijakan konten yang diperbolehkan oleh Kominfo.

 

Pihak Kementerian Kominfo mengatakan bahwa keputusan pemblokiran ini dilakukan karena adanya keluhan mengenai mesin pencarian asal Amerika Serikat ini.

Search engineDuckduckgo diblokir karena  banyaknya keluhan yang sampai ke kami atas masih banyaknya konten-konten judi dan pornografi disearch results-nya,” kata Dirjen IKP Kominfo, Usman Kansong kepada Uzone.id, Jumat, (02/08).

DuckDuckGo sendiri sudah hadir semenjak tahun 2008 dan didirikan oleh Gabriel Weinberg di Paoli, Pennsylvania, Amerika Serikat. Di tahun ketiga alias tahun 2011, Duck Duck Go Inc berhasil mendapat modal senilai USD3 juta dan menghasilkan pendapatan melalui iklan yang muncul di hasil pencarian mereka.

 

 

DuckDuckGo merupakan browser yang mengedepankan privasi pengguna dan dirili soleh perusahaan independen bernama Duck Duck Go Inc. situs ini dirancang untuk melindungi privasi pengguna seperti menjaga pencarian tetap pengguna, anonim dan bisa memblokir pelacak/tracker.

Tak hanya itu, mereka juga tidak menyimpan riwayat pencarian pengguna, melacak pengguna, tidak menyimpan alamat IP dan tidak mencatat informasi pengguna lain. Dengan perlindungan ini, situs-situs yang dikunjungi oleh pengguna tidak dapat mengumpulkan informasi mengenai siapa yang mengaksesnya.

Keunggulan lain yang ada dalam situs ini adalah pengguna tidak akan dikenai iklan bertarget yang didasarkan pada kebiasaan penelusuran pengguna. Satu-satunya yang disimpan oleh DuckDuckGo adalah data yang sudah diizinkan oleh pengguna, seperti alamat email.

 

 

Beberapa kekurangan dari DuckDuckGo adalah tidak adanya layanan-layanan tambahan seperti Google Buku, Google Play Store, Google Musik, dan lainnya. DuckDuckGo juga tidak bisa memberi rekomendasi terkait lokasi dan pencarian lain yang sesuai dengan minat pengguna sehingga informasi yang tersedia cenderung bersifat umum.

Tidak diketahui apakah pemblokiran DuckDuckGo ini akan dilakukan secara permanen atau sementara, namun selama aplikasi/situs ini masih menampilkan konten-konten yang dilarang, Kominfo kemungkinan akan terus mencabut akses dari situs ini.