eFishery Blak-blakan Soal Alasan PHK hingga Dugaan Penggelapan Dana
Uzone.id –Akhir Juli 2024, startup unicorn eFishery memutuskan untuk melakukan perampingan jumlah karyawan sebagai langkah dari penyesuaian struktur organisasi yang dilakukan perusahaan.
Dalam acara bincang santai bersama beberapa media, Rabu, (04/09), CEO sekaligus Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah memberi penjelasan hingga membantah beberapa kabar yang terus berhembus terkait keputusan tersebut.
Gibran menegaskan bahwa alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) ini bukan karena adanya kasus penggelapan dana ataufraudmaupun karena kondisi perusahaan yang diterpa angin ‘tech winter’ seperti perusahaan teknologi lainnya.
“Ya, terkait denganlayoff,itu berkaitan dengansustainability.Jadi sebenarnya layoff inimostlykarena restrukturisasi kita. Karena di 10 tahun awal, terutama di 2 tahun terakhir 3 tahun terakhir, kita tumbuh banyak dan cepat,” kata Gibran.
Gibran menambahkan, “Untungnya ini bukan karena kita kehabisan uang jadi haruslayoff, atau akhirnya terpaksa mengurangi sekian hanya untuk bisa bertahan hidup. Enggak, secara keuangan (kami) aman-aman saja. Terkait keputusan ini, kami memastikan kalau ini buatlong termbukan untukshort term.”
eFishery juga membantah melakukan perampingan karyawan disebabkan oleh tindakanfraudatau penggelapan dana di lingkungan perusahaan.
"Frauditu memang ada. Tapi,fraud-nya itumanageable. Di bawah setengah persen dan ini rendah. Kemarin banyak yang bilang, wah ini mematikan eFishery, ya nggak. Kalau jumlahnya segitu nggak ngebunuhcompany-nya," imbuh Gibran.
Restrukturisasi perusahaan ini terjadi karena adanya peralihan karyawan yang awalnya harus turun ke lapangan secara langsung, kini beralih ke digital menyesuaikan dengan kondisi lapangan termasuk pembudidaya yang juga sudah mulai terampil dengan digital.
“Akhirnya memang pertumbuhannya bisa di-manage dan farmernya pun sudah pindah (ke digital), tim yang ada di lapangannya pun kita bisa kurangi dan bisa kita kombinasikan supaya profitabilitas kita juga lebih improve,” jelasnya.
Karyawan yang terdampak dalam restrukturisasi ini berasal dari tim sales dan rantai pasok.
"Yang pertama, tim salesnya nih kita gabung. Berarti dari tim salesnya kemarin ada yang kena dampak. Terus ada (tim) supply chain (rantai pasok) juga yang kita gabung. Kita lihat. Jadi, sebisa mungkin memang kita balancing antara proses yang efisien dengan mengoptimalkan, supaya tim masih tetap bisa diberdayakan," lanjutnya.
Sayangnya, Gibran enggan menyebut berapa karyawan yang terkena pemangkasan, namun saat ini eFishery memiliki kurang lebih 2.300 karyawan di Indonesia.
Terkait keputusan ini, investor turut mendukung langkah eFishery dalam melakukan efisiensi karyawan ini. Mereka juga mendukung perubahan strategi perusahaan yang sekarang berfokus pada digitalisasi, integrasi, end-to-end ekosistem, improving profitability.
“Investor kita yangexistingpasti sudah tahu duluan dansupportivekarena yang penting company ini bisa bertahan panjang dan bisa memastikan kalau kita punyaright-sizing,enggak terlalubloatedoperasionalnya, efisien tapi juga jangan sampai kehilangan kapabilitas yang penting,” tambah Gibran.