Ekonomi Digital Indonesia Juara 1 Se-Asia Tenggara, Tembus Rp1.421 T

Uzone.id —Laporan Google, Temasek dan Bain & Company bertajuk e-Conomy SEA 2024 mencatat pertumbuhan solid ekonomi digital Indonesia di tahun 2024 yang mengalami pertumbuhan 3x lipat semenjak tahun 2018.

Dalam laporan tersebut, ekonomi digital Indonesia diproyeksi mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD90 miliar atau Rp1.421 triliun pada tahun 2024, naik 13 persen dibandingkan tahun 2023.

Angka tersebut menjadikan GMV ekonomi digital Indonesia berada di angka paling tinggi se-Asia Tenggara, disusul oleh Malaysia dan Filipina dengan nilai GMV sebesar USD31 miliar, disusul Singapura dengan nilai USD29 miliar.

Angka ekonomi digital tersebut disokong oleh berbagai sektor. Sektor e-commerce masih menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi digital di Indonesia dimana sektor ini tumbuh 11 persen dengan GMV menjadi USD65 miliar pada tahun 2024.

Berhubung saat ini e-commerce sudah berkembang dan menghadirkan ragam fitur, video commerce sepertishort videodanlive shoppingturut berperan penting dalam meningkatkan penggunaan e-commerce di Indonesia.

Dalam laporan ini, Indonesia menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat kedua terkait jumlah video yang diupload kreator, dengan peningkatan CAGR (pertumbuhan per tahun selama rentang periode waktu tertentu) sebesar 16 persen dari tahun 2022 hingga 2024.

Untuk semakin mendorong pertumbuhan tersebut, Google juga turut mengembangkan peran video commerce dengan merilis YouTube Shopping.

“Ini menjadi sesuatu yang tren yang cukup cepat berkembangnya di Indonesia dan oleh karena itu, dari sisi Youtube kita juga baru-baru ini launching Youtube Shopping,which is actually live shopping on Youtube,”kata Veronica Utami, Country Director, Google Indonesia dalam acara peluncuran laporan e-Conomy SEA 2024, Rabu, (13/11).

Veronica dengan optimis menyebut bahwa kehadiran video commerce ini menjadi salah satu cara engagement baru bagi user dan brand melalui kreator-kreator tersebut.