Elon Musk Buka Suara Soal ChatGPT dan AI, Ancaman Buat Peradaban

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Elon Musk membagikan pandangannya soal AI di tengah ramainya penggunaan chatbot ChatGPT.

Menurutnya, kecerdasan buatan yang saat ini semakin maju adalah sesuatu yang harus semua orang khawatirkan. 

Padahal, ia adalah salah satu pendiri dari chatbot AI populer ChatGPT, walaupun ia sudah undur diri dari kursi dewan semenjak tahun 2018 lalu.

“Salah satu resiko terbesar bagi masa depan peradaban adalah AI,” kata Musk dalam acara World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis, (16/02).

Ia mengatakan kalau AI ini punya sisi negatif dan positif, serta punya kemampuan hebat dan menjanjikan.

“Tapi, dengan kemampuan tersebut, datanglah bahaya besar,” tegasnya.

Baca juga:Bard, Rival ChatGPT yang Resmi Diluncurkan Google

Elon Musk sendiri merupakan salah satu pendiri dari startup yang mengembangkan ChatGPT, OpenAI. Saat ini, ChatGPT menjadi perhatian warga dunia karena kecanggihannya memberikan informasi dalam waktu singkat dan ringkas.

Tak hanya memberikan informasi, saking canggihnya ChatGPT ini dapat melakukan berbagai pekerjaan, seperti membantu mahasiswa, kedokteran dan bahkan membuat kode software.

Di sisi lain, seperti yang disebutkan Elon Musk, ChatGPT punya kemampuan lain yang dapat menimbulkan resiko, salah satunya adalah mengembangkan malware.

Popularitas ChatGPT ini menjadi bayangan soal canggihnya AI, namun saat ini AI belum memiliki aturan untuk mengendalikan perkembangannya. 

“Terus terang, saya pikir kita perlu mengatur keamanan AI,” kata Musk.

Baca juga: Begini Cara Pakai ChatGPT, Bisa Kerjakan Tugas dan Ujian?

“Menurut saya, sebenarnya ini merupakan risiko yang lebih besar bagi masyarakat daripada mobil atau pesawat atau obat-obatan,” tambahnya.

Ia menambahkan kalau peraturan ini akan sedikit memperlambat AI namun hal tersebut akan memberikan kemajuan yang lebih baik.

Dengan perginya ia dari kursi dewan OpenAI semenjak 5 tahun lalu, ia mengatakan tak lagi memiliki kendali atas teknologi buatan mereka.

“Saya tidak memiliki saham terbuka di OpenAI, saya juga bukan anggota dewan lagi dan tidak bisa mengendalikannya dengan cara apapun,” tambah Musk.

Sementara ChatGPT terus menaikkan popularitasnya, Google tak mau kalah dengan meluncurkan Bard, chatbot AI yang sebentar lagi akan segera dirilis.