Elon Musk Masih Butuh 'Restu' Israel Buat Kirim Internet ke Palestina
Uzone.id– Ketika Palestina mengalamiblackout,Elon Musk menyatakan kalau dirinya akan memberikan dukungan melalui layanan internet satelit mereka, Starlink.
“Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi bantuan yang sudah diakui secara internasional di Gaza,” tulisnya, Sabtu, (28/10).
Selain organisasi yang telah diakui, Starlink juga rencananya akan melayani para perwakilan PBB yang berada di wilayah tersebut.
“Kami akan mendukung tim PBB dan organisasi bantuan internasional lainnya,” tambah Elon Musk.
Lantas, apakah dukungan Starlink ini sudah dipastikan terjadi dan sudah menyentuh wilayah konflik yang terputus Starlink?
Menanggapi hal ini, Musk pun menjawab lewat platform X miliknya bahwa hingga saat ini belum ada jaringan Starlink yang terhubung di Gaza.
“Per postingan saya (saat ini), tidak ada terminal Starlink yang mencoba terhubung dari Gaza. Jika ada, kami akan mengambil tindakan luar biasa untuk memastikan kalau jaringan ini hanya digunakan untuk kemanusiaan semata,” ujarnya.
Tindakan ini tentu tidak berjalan dengan mulus dan mudah. Elon Musk tidak menghadirkan jaringan internet satelit mereka ke wilayah Gaza secara leluasa karena pihaknya membutuhkan ‘restu’ dari AS dan Israel perihal ini.
“Kami akan melakukan pemeriksaan keamanan dengan pemerintah AS dan Israel sebelum menyalakan satu terminal (internet Starlink),” ujarnya.
Hmm.. Kalau begini, restu tersebut akan sulit diberikan, pasalnya kejadianblackoutyang terjadi di Palestina dilakukan oleh pihak Israel, yang mana pemerintah Israel memutus semua jaringan internet, komunikasi dan listrik sebagai imbas dari peperangan yang sedang terjadi.
Sebelumnya, bos SpaceX ini mendapat komentar pedas dari pihak Israel, termasuk Menteri Komunikasi Israel, Shiomo Karhi yang menyebut kalau pihaknya akan melakukan segala cara untuk mencegah Elon Musk menyediakan internet ke Gaza.
“Israel akan melakukan segala cara untuk melawan keputusan Musk,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin, (30/10).
Karhi menuduh kalau dukungan internet dari Starlink ini nantinya akan digunakan oleh pihak Hamas untuk kegiatan terorisme. Ia juga menyebut kalau Israel akan memutuskan hubungan apapun dengan Starlink akibat rencana Elon Musk tersebut.