Emas Hitam dan Digital, Lepaskan Dunia Perminyakan demi Membuat Game
Bekerja di industri perminyakan merupakan suatu profesi bergengsi yang jelas bisa membuat orang tua bangga pada anaknya. Dengan syarat masuk yang umumnya tidak mudah, profesi di bidang petroleum tidak hanya menjanjikan gengsi tinggi, tapi sering kali juga menawarkan gaji di atas rata-rata.
Lalu bagaimana jika ada seseorang yang telah menuntut ilmu di tempat yang penuh prestise, dan sukses bekerja di bidang petroleum, tiba-tiba memutuskan untuk banting setir mengejar cita-citanya untuk terjun ke industrigame?
Hal ini dialami oleh Muhammad Rendy Haruman yang akrab disapa Rendy. Lulusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini awalnya mengejar karier menangani proyek yang berhubungan dengan minyak dan gas, namun dua tahun terakhir ini ia memutuskan untuk mulai serius bekerja di studiogame.
Bagaimana Rendy menjalani perubahan yang cukup ekstrem ini? Dan bagaimana orang tuanya menanggapi keputusannya yang jelas bisa membuat banyak orang geleng-geleng kepala? Simak ceritanya di bawah.
Bekerja dengan emas hitam
“Waktu baru lulus, saya bekerja di perusahaan jasa logistik yang khusus menangani proyek minyak dan gas, terutama pengeboran lepas pantai,” kenang Rendy. Kariernya di bidang perminyakan dimulai dari menjadi analis proyek, sampai akhirnya menjadi manajer proyek.
“Perusahaannya sendiri kerjanya berdasarkan proyek, misalnya Pertamina lagi mau ada proyek mengebor di lepas pantai Madura, kami ikut tender untuk mengurus logistiknya. Tugasnya termasuk mengurus masalah bea, perizinan kapal-kapal dan perlengkapan bor, pengaturan pegawai-pegawai, urusan markas logistik di pelabuhan, sampai menyewakan pesawat kalau diperlukan. Perusahaannya sendiri multinasional dengan markas di Singapura, jadi sering ada proyek multinasional yang seru lo,” jelas Rendy.
Pekerjaan proyek yang ditangani Rendy cukup bervariasi. Ada yang hanya empat bulan sampai satu tahun. Rendy mengaku banyak sekali hal yang dia pelajari selama empat tahun bekerja di industri ini. Meskipun bisa dibilang dia langsung “diceburin” oleh bosnya dan pernah juga melakukan kesalahan, tapi semuanya memiliki nilai pelajarannya sendiri.
Lompatan penuh risiko
Niat untuk terjun ke industrigametelah lama Rendy miliki. Kecintaannya padavideo gamedan cita-cita untuk membuatgamesejarah berlatar Indonesia yang dapat menarik perhatian dunia bisa dibilang merupakan salah satu akar yang menjadi keputusan dia memutuskan banting setir.
“Saya baru benar-benar memutuskan untukleap of faithitu waktu di proyek terakhir. Waktu itu ada vendor yang melaporkan bahwa barang yang diperlukan sudah berangkat dari Surabaya dan akan sampai minggu depan. Minggu depannya saya tanya, ternyata mereka melakukan kesalahan dan barangnya belum berangkat.
“Parahnya lagi, jadwal keberangkatan berikutnya adalah dua minggu dari waktu saya menelpon dan barang dibutuhkan minggu depannya. Kalau tidak sampai, kami akan kena denda US$50.000 (sekitar Rp650 juta) per hari. Kontan saya kaget, tapi mau tidak mau cari cara lain dan terpaksa sewa pesawat untuk langsung menerbangkan barang tersebut. Keluar biaya besar memang, tapi kami terhindar dari penalti, dan tentu vendornya langsung kamiblacklist,” ujar Rendy bercerita.
Setiap orang pasti bisa melakukan apa pun kalau mereka niat, berusaha, dan mau mencari tahu apa yang harus dilakukan kalau tujuannya jelas
Segala kegiatan itu Rendy selesaikan hanya bermodalkan satu ponsel dan pulsa, telepon sana-sini untuk mengatur sewa pesawat. “Dari situ saya sadar, bahwa setiap orang pasti bisa melakukan apa pun kalau mereka niat, berusaha, dan mau mencari tahu apa yang harus dilakukan kalau tujuannya jelas.”
Mendapatkan pelajaran tersebut dari pengalamannya, serta mengingat fakta bahwa ia masih berusia kepala dua, Rendy pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya tersebut demi mengejar impiannya di industrigame.
Bermain dengan emas digital
Berpindah haluan dari sesuatu yang cukup familier di generasi tua menuju industri yang masih sangat baru jelas bukan hal simpel. “Keluarga sendiri tidak ada masalah asalkan apa yang saya kerjakan tidak menyimpang dari nilai-nilai utama keluarga, dalam artian tetap taat ibadah dan tidak mendekati narkoba dan sejenisnya.”
Meskipun begitu, Rendy juga mengakui kalau keluarganya belum paham benar nilai yang bisa diberikan industrigameglobal ataupun lokal. “Jadi salah satu tujuan saya saat ini juga untuk menunjukkan bahwagamepun bisa membantu Indonesia untuk berkembang.”
Sepak terjang industrigameRendy dimulai di Touchten Games. Di sana, ia bekerja sebagai manajer produk yang menanganiKadoSaku, produk Touchten yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah monetisasigame mobiledi Indonesia.
Salah satu tujuan saya saat ini juga untuk menunjukkan bahwagamepun bisa membantu Indonesia untuk berkembang
“Intinya yang saya kerjakan di Touchten adalah mengidentifikasi kebutuhan klien, mencari solusi dari kebutuhan itu yang bisa dipecahkangame mobile, membuat produk layak (MVP) dan mengirimnya ke klien, melakukan testing dan memperbaiki produk dari hasil tes tersebut, analisis hasil iterasi produk, dan pertahankan komunikasi ke semua pihak yang terlibat di produk, baik internal maupun eksternal,” jelas Rendy.
“Di sini saya dibantu tim developer,sales,analis, dan pihak-pihak Touchten lainnya. Tujuan produknya satu, membantu masalah monetisasigame mobiledi Indonesia dengan metode IAP yang dikuasaigameasing, sedangkan nilaieCPMdari iklan masih rendah.”
Apakah ini pilihan tepat?
Ketika ditanya mengenai pandangannya tentang industrigameIndonesia serta apakah profesi ini bisa menyokong pelakunya dengan layak, Rendy menunjukkan optimisme yang cukup realistis. “Masih banyak tantangan yang dihadapi industrigamedalam negeri, terutama dari segi model bisnis,” jawab Rendy.
“Kalau dilihat kualitasnya,gamekita tidak kalah dengangameluar, dan nyatanya banyak karya anak bangsa yang viral atau menjadi aset yang digunakan studio besar di luar. Namun karena di dunia digital ini kita semua bersaing secara global, kita kalah dalam urusan stategi bisnis pemain global. Ini tantangan yang menarik bagi para pelaku industrigamedalam negeri.”
Menambahkan soal kemampuan industrigameuntuk menyokong pelakunya, Rendy mengatakan, “Menyokong dengan layak, menurut saya masih sulit, kecuali jika kita membicarakan perusahaan yang sudah papan atas, itu pun masih kalah dengan industri lain, apalagi jika dibandingkan dengan minyak dan gas bumi.
“Tapi kembali lagi, industrigameitu menurutku industripassion,‘bayaran’ utamanya adalah kepuasan membuatgameyang disukai masyarakat dan mampu memberikan kontribusi. Siapa tahu suatu saat nanti akan adaSupercellversi Indonesia yang mampu menambahkan pajak negara sampai dua puluh persen!” pungkas Rendy.
(Diedit olehIqbal Kurniawan)
The postEmas Hitam dan Digital, Meninggalkan Dunia Perminyakan demi MembuatGameappeared first onTech in Asia Indonesia.