Emoji Semangka Menggema di Medsos untuk Palestina, Ini Artinya

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Linimasa media sosial di Indonesia dan seluruh dunia belakangan ini diramaikan oleh ragam emoji untuk menyuarakan dukungannya kepada Palestina. Tak cuma emoji bendera Palestina saja, kini emoji buah semangka juga bertebaran di mana-mana. Apa artinya?

Bagi yang belum tahu, semangka ternyata dianggap sebagai simbol ‘the fruit of Palestine’ lengkap dengan sejarah dan makna di baliknya.

Semangka menjadi buah yang paling ikonis bagi Palestina, meskipun ada juga buah-buahan lain seperti zaitun, terong, dan jeruk juga dipercaya sebagai buah yang mewakili identitas Palestina. Terlebih, buah semangka juga memiliki unsur warna yang sama seperti bendera Palestina: hitam, merah, putih, dan hijau.

 

 

Dikutip dariAl Jazeera, semangka menjadi simbol budaya dan identitas Palestina sebagai bentuk protes, pertanian, kuliner, dan sastra. Tak hanya itu, buah semangka juga mewakili identitas nasional warga Palestina yang berkaitan dengan tanah dan perlawanan mereka.

Maka, buah semangka menjadi ikon yang kerap dipakai untuk menyuarakan protes penindasan Israel.

Sejarah penggunaan semangka sebagai ikon

Simbol semangka pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari tahun 1967 saat Israel menguasai West Bank, Gaza dan merebut tanah Yerusalem Timur. Kala itu, pengibaran bendera Palestina ditetapkan sebagai tindakan kriminal oleh Israel.

Warga Palestina kemudian mencari cara agar mereka tidak melanggar larangan tersebut. Maka, mereka menjadikan semangka sebagai simbol – lebih tepatnya semangka setelah dibelah, karena unsur warna yang sama seperti bendera Palestina.

 

 

Lalu, Israel mencabut larangan soal bendera Palestina tersebut pada 1993 sebagai bagian dari Oslo Accords (Perjanjian Oslo) yang sudah termasuk syarat pengakuan timbal balik antara Israel dan Palestinian Liberation Organization (PLA).

Perjanjian tersebut bertujuan untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina, dan bendera Palestina dapat diterima sebagai simbol otoritas Palestina yang mengelola Gaza dan West Bank.

Kemudian pada 2007, seniman Khaled Hourani membuat The Story of the Watermelon untuk buku berjudul ‘Subjective Atlas of Palestine’, lalu ia mengisolasi satu cetakan dan menamainya The Colours of the Palestinian Flag enam tahun kemudian. Karya ini menjadi populer di mata dunia.

Hingga beberapa tahun belakangan sampai hari ini, semangka masih terus digunakan sebagai simbol perlawanan Palestina terhadap konflik dan penjajahan Israel.