Empat Laga Berlalu, Liga Inggris Sudah Tertebak

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Liga Inggris 2018/2019 memasuki jeda internasional setelah melalui empat pertandingan. Perebutan gelar juara Premier Leaguemusim ini pun sudah mengerucut ke dua klub.

FIFA Matchday datang ketika Liverpool dan Manchester City berlari kencang di Liga Inggris. Liverpool masih sempurna di Premier League musim ini dan berada di puncak klasemen dengan torehan 12 poin. Terakhir, tim asuhan Juergen Klopp itu menang 3-0 atas Burnley.

Man City berjarak dua poin di bawah Liverpool. The Citizens sempat tersandung saat ditahan imbang Tottenham Hotspur 2-2 pada pekan kedua, tapi kemudian bangkit dengan mengalahkan Bournemouth dan Brighton & Hove Albion.

Sejak awal Liverpool dan Man City diprediksi banyak pihak akan mengulangi persaingan gelar juara Liga Inggris seperti musim lalu. Penentuan gelar Liga Inggris musim lalu harus ditentukan hingga pertandingan terakhir ketika Man City (98 poin) unggul satu poin atas Liverpool.

Jika melihat performa Liverpool dan Man City di empat laga awal, kedua tim berpeluang mendulang lebih dari 90 poin lagi musim ini. The Reds dan Man City juga diprediksi bakal menunjukkan keperkasaan dalam urusan mencetak gol.

Manchester City kehilangan dua poin saat melawan Tottenham Hotspur. (AP Photo/Rui Vieira)

Liverpool (12 gol) dan Man City (14 gol) menjadi dua klub yang sudah mengoleksi dua digit gol. Pesaing terdekat kedua klub itu dalam urusan mencetak gol adalah Manchester United dan Tottenham yang sama-sama memiliki tujuh gol.

Fakta menarik dari Liverpool dan Man City musim ini adalah, kedua klub itu justru tidak terlalu aktif di bursa transfer. Klopp dan Guardiola seperti masih percaya dengan komposisi skuat musim lalu.

Man City hanya melakukan satu pembelian besar saat membeli Rodri dari Atletico Madrid. Sementara Joao Cancelo didatangkan dari Juventus dengan Danilo sebagai alat tukar.

Liverpool lebih pasif lagi. Klub yang bermarkas di Stadion Anfield itu hanya mengeluarkan 1,3 juta poundsterling untuk mendapatkan bek Sepp van den Berg dari klub Belanda PEC Zwolle.

Keputusan tidak terlalu aktif di bursa transfer terbilang tepat, setidaknya hal itu yang terlihat dalam empat laga awal. Klopp dan Guardiola langsung menemukan ritme permainan di awal musim, di saat klub-klub besar Liga Inggris lainnya masih kesulitan.

Liverpool dan Manchester City jadi dua favorit juara Liga Inggris musim ini. (AP Photo/Frank Augstein)

Klopp dan Guardiola tinggal menjaga konsistensi permainan. Dengan demikian pertandingan usai jeda internasional sangat penting untuk Liverpool (vs Newcastle United) dan Man City (vs Norwich City) menangi.

Jika ada yang bisa menjegal langkah Liverpool dan Man City dalam perebutan gelar juara ada, faktor itu adalah konflik internal. Perseteruan antara Mohamed Salah dengan Sadio Mane dan Pep Guardiola dengan Sergio Aguero bisa merusak kondisi tim.

Big Four Mengecewakan

Di saat Liverpool dan Man City berlari kencang di klasemen Liga Inggris, klub-klub yang semula diprediksi akan meramaikan persaingan posisi empat besar: Chelsea, Manchester United, Arsenal, dan Tottenham justru tampil mengecewakan. Bahkan keempat klub besar itu tidak ada yang masuk posisi empat besar hingga jeda internasional.

Manchester United tampil mengecewakan di empat laga awal Liga Inggris. (REUTERS/Hannah Mckay)

Justru Leicester City dan Crystal Palace yang mampu menembus posisi empat besar memasuki jeda internasional. Arsenal berada di posisi kelima, MU di posisi delapan, Tottenham posisi sembilan, dan Chelsea justru terpuruk di posisi 11.

Melihat posisi langganan Big Four itu memasuki jeda internasional jelas sangat mengecewakan. Pasalnya, kecuali Chelsea, mereka terbilang cukup aktif dalam melakukan pembelian pemain. Arsenal menghabiskan 155 juta poundsterling, MU mengeluarkan 145 juta poundsterling, dan Tottenham menghabiskan 90 juta poundsterling.

Sudah bukan rahasia lagi kalau masalah utama Arsenal lebih dari satu dekade terakhir adalah konsistensi. Hingga kini Unai Emery belum juga mampu menemukan ramuan yang tepat untuk Arsenal, padahal mereka sudah memiliki lini depan yang fantastis menyusul kedatangan Nicolas Pepe dan Dani Ceballos.

Tottenham juga tidak mampu bersaing di awal musim ini. Kondisi itu terjadi justru di saat Tottenham mampu melakukan pembelian pemain seperti Tanguy Ndombele, Ryan Sessegnon, dan Jack Clarke. Tottenham seperti kehabisan bensin di awal musim ini. Menariknya, The Lilywhites justru lebih terlihat tajam ketika tidak mampu membeli pemain dalam satu tahun terakhir.

Sementara itu kondisi Chelsea tidak mengherankan. The Blues memiliki pelatih baru, Frank Lampard, dan tidak mampu membeli pemain baru karena hukuman FIFA. Satu-satunya pemain baru yang direkrut adalah Mateo Kovacic. Lampard butuh waktu untuk membuat Chelsea kembali menjadi salah satu calon juara.

Di antara klub Big Four lainnya, MU jelas yang paling mengecewakan. Manajamen klub sudah berupaya mendatangkan pemain keinginan Ole Gunnar Solskjaer. Meski akhirnya mereka hanya mendapatkan Daniel James, Aaron Wan-Bissaka, dan Harry Maguire karena para pemain incaran 'ogah' datang ke Old Trafford.

Kinerja MU di bursa transfer musim ini terbilang aneh. Di saat mereka hanya mampu mendatangkan tiga pemain 'tanggung', MU justru melepas pemain seperti Ander Herrera, Romelu Lukaku, dan Chris Smalling yang sebenarnya masih bisa jadi andalan musim ini. MU juga melepas Alexis Sanchez ke Inter Milan.

Melihat empat laga yang sudah dijalani, gambaran besar siapa yang akan bersaing dalam perebutan gelar juara Liga Inggris sudah terlihat: Liverpool vs Man City. Selebihnya hanya akan menjadi pelengkap dan bersaing masuk zona Liga Champions.

Berita Terkait