Empat Mahasiswa Ini Jadi Kelinci Percobaan Hidup di Planet Lain

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Sudah pernah menonton film The Martian yang diperankan Matt Damon? Hidup sendirian di stasiun luar angkasa di planet lain bukanlah hal mudah.

Namun, itulah yang mencoba dilakukan oleh empat mahasiswa Aeronautika dan Astronautika di Beijing Tiongkok.

Dengan keadaan terkunci rapat di balik pintu baja bunker yang terletak di pinggir kota Beijing, mereka mencoba untuk mengetahui rasanya tinggal dalam sebuah stasiun luar angkasa di planet lain.

Mereka harus bertahan hidup dengan mendaur ulang segalanya, mulai dari stek tanaman hingga air kencing agar dapat merasakan suasana kehidupan luar angkasa yang sesungguhnya.

Mahasiswa-mahasiswa tersebut adalah bagian dari sebuah proyek penelitian yang bertujuan untuk menciptakan sebuah ekosistem yang disebut ekosistem mandiri. Harapannya, ekosistem mandiri dapat membuat dan menghasilkan semua kebutuhan manusia dalam bertahan hidup di luar angkasa.

Empat siswa dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing telah memasuki Lunar Palace-1 pada hari Minggu untuk hidup mandiri di dalam bunker itu selama 200 hari. Mereka dengan senang hati menjadi kelinci percobaan. Mereka beranggapan bahwa hal itu akan membuat mereka semakin mudah dalam menggapai impian mereka menjadi astronaut.

"Saya akan belajar begitu banyak hal dari percobaan ini," ujar Liu Guanghui, seorang mahasiswa program doktor yang memasuki bunker Lunar Palace-1 pada hari Minggu. "Ini akan menjadi pengalaman baru dalam hidup saya."

Presiden Tiongkok Xi Jinping menargetkan Tiongkok menjadi kekuatan global dalam eksplorasi luar angkasa dan berencana untuk mengirim tim penyelidikan pertama ke sisi gelap bulan pada tahun 2018. Lebih jauh lagi, pada tahun 2036 astronaut direncanakan untuk tinggal di bulan. Eksperimen Lunar Palace-365 memungkinkan para astronaut untuk tinggal di bulan dalam waktu yang lama.

Percobaan penuh perhitungan

Liu Hong adalah profesor di Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing sekaligus perancang utama proyek tersebut. Menurut dia, semua kebutuhan manusia dalam bertahan hidup di luar bumi telah diperhitungkan secara hati-hati.

"Kami telah membuat perhitungan agar oksigen yang diproduksi oleh tanaman di stasiun luar angkasa bisa mencapai jumlah yang tepat bagi kebutuhan manusia, hewan, dan organisme pengurai limbah dan sampah di luar sana," katanya.

Tapi memenuhi kebutuhan fisik hanyalah satu bagian dari percobaan tersebut. Melihat dampak mental yang akan terjadi pada manusia selama berada di kurungan kecil untuk waktu yang lama sama pentingnya.

"Manusia pasti akan menjadi sedikit tertekan," kata Liu. "Bayangkan jika Anda menghabiskan waktu lama di lingkungan seperti ini, pasti anda akan mempunyai beberapa masalah psikologis."

Hidup tertekan di planet percobaan

Liu Hui menjadi pemimpin dari para mahasiswa yang mengikuti percobaan untuk hidup 60 hari di Lunar Palace-1 yang telah selesai pada hari Minggu, 9 Juli 2017. Ia mengatakan bahwa dirinya memang terkadang sedikit tertekan setelah bekerja seharian.

Tim pendukung penelitian telah merumuskan pemetaan rangkaian tugas harian bagi para penghuni bunker. Ternyata, hal itu adalah salah satu cara dalam membantu mereka tetap bahagia.

Kelompok yang akan diuji selama 200 hari ini juga akan dilihat reaksinya terhadap kehidupan tertutup tanpa sinar matahari selama lebih dari setengah tahun. "Sebelumnya kami pernah melakukan percobaan ini pada hewan. Jadi, saat ini kami ingin melihat dampak yang terjadi terhadap manusia," cetus Liu, sang professor. (Azka Faza)***