Fabio Quartararo Frustrasi, Motor Yamaha Lemot Banget

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Di saat Francesco Bagnaia mengulangi kemenangan kandangnya di MotoGP Italia, Sirkuit Mugello, di tahun lalu dengan catatan waktu 2,060 detik lebih cepat, Fabio Quartararo justru melambat dengan Yamaha M1. Sang juara dunia MotoGP 2021 itupun menyelesaikan balapan dari posisi ke-11.

Dilansir dariCrash, Fabio Quartararo menjadi kedua kalinya sebagai juara dunia 2021 yang tidak mampu menyamai performa Yamaha M1 seperti di tahun sebelumnya.

Pada seri sebelumnya di Le Mans, Prancis, Fabio Quartararo lebih lambat 13,092 detik dibandingkan tahun lalu. Sementara di Mugello, Italia, Yamaha M1 malah lebih lambat 15,165 detik dibandingkan tahun 2022 kemarin.

Kabarnya faktor ban belakang yang lunak mungkin menjadi salah satu masalah pada Yamaha M1. Sementara itu rekan satu timnya, Franco Morbidelli, tetap tenang dan menyelesaikan balapan sedikit di depan Fabio Quartararo.

"Sangat sulit. Saya merasa jauh lebih baik dengan soft, tapi kami berbicara dengan tim, bahwa soft tidak akan menangani balapan. Saya merasa luar biasa, tetapi kami memilih media yang bagi saya bukanlah keputusan terbaik," ujar Fabio Quartararo.

"Tapi kami mengambilnya dan itu sulit. Saya berada di belakang Enea sepanjang balapan dan saya bahkan tidak bisa mencoba menyalip," jelas Quartararo.

Bahkan menurut Fabio Quartararo catatan waktunya pada tahun 2021 saat dirinya menjadi juara dunia jauh lebih baik daripada tahun ini. Namun dirinya tidak mengerti, meskipun telah memberikan usaha yang terbaik, namun hasil putaran waktunya tetap mengecewakan.

Seperti diketahui, Fabio Quartararo pada tahun 2021 mencatatkan 1 menit 46,868 detik dalam satu putaran di Mugello. Angka tersebut pun menjadi masih menjadi yang terbaik kedua setelah Johann Zarco.

Padahal secara kecepatan tertinggi, Fabio Quartararo terus meningkat dari tahun ke tahun. Seperti pada 2021 hanya 343,9 km/jam, meningkat menjadi 350,6 km/jam pada 2022.

Di tahun 2023 ini kecepatan terbaiknya mencapai 360 km/jam, namun masih berada di urutan ketujuh dan hanya terpaut 6,1 km/jam dari Brad Binder KTM.

"Sayangnya, orang lain meningkat jauh lebih banyak daripada yang kami lakukan. Jadi kami menginginkan lebih banyak kecepatan tertinggi, tapi sayangnya kami kehilangan kemampuan berkendara di sepanjang jalan dan itu membunuh kami," pungkas Quartararo.