Facebook dkk Sempat Lumpuh, Telegram Kecipratan 3 Juta User Baru

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Ilustrasi pengguna Telegram. Foto: TechCrunch)

Uzone.id-- Deretan media sosial populer seperti Instagram dan Facebook serta layanan pesan instan WhatsApp dan Facebook Messenger sempat tumbang dalam waktu belasan jam terhitung sejak dini hari tadi. Lumpuhnya layanan raksasa ini malah jadi ‘berkah’ buat aplikasi pesaing.

Telegram, aplikasi pesan instan yang terkenal dengan tingkat keamanan super tinggi mengalami peningkatan jumlah pengguna baru dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Hal ini diumumkan sendiri oleh CEO Telegram, Pavel Durov.

“Saya melihat ada 3 juta pengguna baru yang mendaftarkan diri di Telegram dalam 24 jam terakhir,” tulis Durov, seperti dikutip dariTechCrunch.

Baca juga:Instagram, WhatsApp dan Facebook KompakDown

Meski tidak blak-blakan mengungkap hal ini adalah imbas dari lumpuhnya deretan layanan digital milik Facebook, Durov agak menyentil soal privasi, isu yang sejak tahun lalu tengah menimpa Facebook.

“Bagus kalau begitu. Kami memiliki privasi nyata dan ruang tak terbatas untuk semua orang,” lanjut Durov.

Meski begitu, ada orang Telegram yang enggan disebut namanya mengaku kepadaTechCrunchbahwa tumbangnya layanan Facebook Messenger, WhatsApp, dan lainnya memang kemungkinan besar menjadi alasan meroketnya jumlah pengguna baru Telegram.

“Layanan yang tumbang seperti ini selalu mendorong peningkatan pengguna baru,” ucapnya.

Baca juga:Instagram Siap Comot Fitur Andalan Pinterest

Telegram sendiri pada 2018 lalu mengumumkan berhasil memiliki 200 juta pengguna aktif bulanan. Angka tersebut dianggap fantastis, mengingat Telegram diblokir di sejumlah negara seperti Rusia, Iran, hingga China karena menolak permintaan pemerintah untuk membuka enkripsi pengguna.

Sekadar diketahui, setelah belasan jamdown, akhirnya di berbagai negara layanan Facebook, WhatsApp, dan Instagram sudah pulih kembali seperti biasa, termasuk Indonesia. Beberapa jam yang lalu, Facebook mengatakan lewat cuitannya, gangguan tersebut bukan berasal dari seranganhacker.