Facebook Hapus Face Recognition, Whistleblower Tak Percaya

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto:Glen Carrie/Unsplash

Uzone.id- Meta mengumumkan bahwa Facebook akan menghentikan sistem pengenalan wajah mereka dan menghapus sekitar 1 milyar data wajah penggunanya.

Langkah yang cukup bijak dari Facebook mengingat akhir-akhir ini Facebook dibanjiri skandal mulai dari privasi hingga kesehatan mental penggunanya.

Dengan ini, CEO Facebook, Mark Zuckerberg mencoba mengubah citra perusahaan mereka dan memberikan kesan bahwa mereka telah melakukan hal yang benar.

Sayangnya, upaya ini tak serta merta membuat Whistleblower, Frances Haugen percaya begitu saja. 

Baca juga:Facebook Singkirkan Face Recognition yang Suka Asal Tag Foto

Dikutip dari Ubergizmo, Jumat, (05/11/2021), Haugen berpendapat bahwa pemerintah harus skeptis soal klaim Facebook soal penghapusan sistem tersebut.

Ia juga meminta pemerintah harus memeriksa apakah Facebook benar-benar melakukannya, sesuai apa yang mereka katakan.

“Saya sangat mendorong pengawasan pemerintah. Ketika mereka mengatakan ‘kita telah menyingkirkan (hal) ini’, apa maksud sebenarnya?” kata Haugen.

“Harusnya, ada lebih banyak transparansi tentang operasi ini, untuk memastikan mereka benar-benar menindaklanjutinya,” tambahnya.

Baca juga:4 Sindiran Pedas Whistleblower soal Nama Baru Facebook ‘Meta’

Haugen sendiri sangat gencar mencari celah terkait tindakan Facebook, beberapa waktu terakhir ia membocorkan ‘harta karun’ Facebook berupa data dan cara kerja internal mereka pada media SEC dan The Wall Street Journal.

Tidak ada yang tahu apakah Facebook benar-benar melakukannya atau tidak, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah pengakuan dari pihak ketiga maupun pembuktian dari Facebook itu sendiri.