Facebook Pertimbangkan Larang Iklan Politik Jelang Pilpres

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Facebook mungkin saja melarang iklan politik pada platformnya pada hari-hari menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada bulan November 2020.

Larangan ini telah dipertimbangkan sejak musim gugur lalu, kata sumber kepadaCNN.

Facebook telah mendapat kecaman keras karena kebijakannya mengizinkan politisi menjalankan iklan palsu.

CEO Mark Zuckerberg dengan gigih membela perusahaannya dengan alasan melarang iklan politik bukanlah ide yang baik.

Potensi larangan iklan pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. Namun, seorang juru bicara Facebook menolak berkomentar.

Twitter telah menarik steker iklan politik pada tahun lalu.

"Kami percaya jangkauan pesan politik harus diperoleh, bukan dibeli," tutur CEO Twitter Jack Dorsey.

BACA JUGA:Berkat Tesla, Elon Musk Jadi Orang Ketujuh Terkaya di Dunia

Dalam pidato di Washington pada Oktober 2019, Zuckerberg mengarakan, "Mengingat sensitivitas di sekitar iklan politik, saya telah mempertimbangkan apakah kita harus berhenti mengizinkannya sam asekali."

Namun, kata dia, iklan politik adalah bagian penting dari suara - terutama kandidat lokal, pesaing yang akan datang, dan kelompok advokasi yang mungkin tidak mendapatkan banyak perhatian media. Larangan iklan politik memihak petahana dan siapa pun yang diliput media," katanya.

Nell Thomas, kepala pejabat teknologi Komite Nasional Demokrat, mecuit di Twitter pada Jumat, "Larangan iklan palsu bukanlah solusi nyata untuk disinformasi di (Facebook)."

Thomas mengatakan larangan Twitter, dan pembatasan Google soal iklan politik bisa ditargetkan pada pemilih, telah bikin lebih "sulit bagi kampanye akar rumput untuk berbicara dengan pemilih."

Dia menambahkan, media sosial perlu kerja keras memerangi disinformasi tanpa mengambil alat utama untuk mendapatkan suara.