Facebook Terima Uang dari Iklan Propaganda Pilpres Amerika

pada 7 tahun lalu - by

Facebookbaru saja mengumumkan kabar mengejutkan bahwa perusahaannya menerima uang dari iklan propaganda selama pilpres AS lalu.

Akun-akun palsu yang berbasis di Rusia juga ditemukan diFacebookdengan tujuan yang sama. Iklan-iklan itu dipasang dengan tujuan memengaruhi preferensi politik warga AS dalam pemilihan presiden ketika Trump melawan Hillary. 

Chief Security Officer Facebook, Alex Stamos, mengatakan temuan itu didapat setelahFacebookmeneliti penerimaan iklan oleh klien. Kini, otoritas AS mengambilalih penyelidikan ini. Robert Mueller ditunjuk untuk mendalami campur tangan Rusia selama pilpres AS. Mueller juga ditugaskan menelusuri potensi adanya koordinasi Rusia dengan orang-orang di lingkungan Presiden Trump. 

Merespons adanya 470 akun yang dikendalikan dari Rusia, Stamos mengungkapkan, para investigator menemukan pengeluaran sebanyak 50 dolar AS untuk 2.200 iklan yang diduga dikendalikan dari Rusia. Beberapa di antaranya menggunakan alamat IP AS, namun menggunakan bahasa Rusia dalam pengaturan. 

Usai pilpres AS selesai digelar,Facebooksempat menghadapi tudingan bahwa platformnya memuluskan masuknya arus informasi palsu. Menanggapi hal itu, Facebook menelurkan kebijakan yang melarang penyebaran informasi palsu dan penipuan.

Adam Schiff, dedengkot Partai Demokrat yang duduk di Komite Inteligensi mengatakan, terungkapnya akun dan iklan palsu diFacebookmengonfirmasi dugaan banyak pihak. Selama ini, sejumlah kalangan menduga ada keterlibatan Rusia dalam pilpres di AS. 

"Satu hal penting yang sangat ingin kita ketahui adalah apakah ada koordinasi pemerintah Rusia dengan akun-akun palsu di media sosial," ujarnya.