Fakta Achmad Zaky, Dari Tukang Mie Hingga Bangun Bukalapak

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Achmad Zaky (Instagram)

Uzone.id -Achmad Zaky besar dan dikenal sebagai salah satu pendiri dan CEO Bukalapak. Salah satu startup berstatus ‘Unicorn’ itu jatuh bangun membangun bisnis e-commerce.

Setelah berjibaku membesarkan Bukalapak, Achmad Zaky mengumumkan bahwa dirinya tak lagi menjabat sebagai CEO perusahaan efektif per 6 Januari 2020. Dari blog resmi perusahaan, achmad Zaky disebut akan memegang peran sebagai co-founder dan penasihat Bukalapak serta ketua yayasan yang akan segera didirikan oleh Zaky sendiri.

Baca juga:Alasan Achmad Zaky Mundur dari CEO Bukalapak

Seperti dirangkum dari berbagai sumber, Achmad Zaky memulai bisnis Bukalapak penuh perjuangan. Seperti ini kisahnya.

Pintar Sejak Dulu

Achmad Zacky lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada 24 Agustus 1986. Dia mengaku menggemari teknologi sejak di bangku sekolah.

Kecerdasannya memang sudah terlihat sejak dini, dia pernah mewakili sekolahnya, SMA Negeri 1 Solo di ajang Olimpiade Sains Nasional bidang komputer.

Berkuliah di Institut Teknologi Bandung, Zaky pernah juga mendapatkan beasiswa ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat.

Jualan Mie Ayam

Saat mengenyam pendidikan di kampus, dia sudah berwirawswasta dengan berdagang mie ayam di asrama, bersmaa temannya Fajrin.

Kelak bersama Fajrin dia membangun Bukalapak, dan fFajrin menjadi Chief Finance Officer Bukalapak. Oh ya usaha mie ayamnya ini gagal karena sepi pembeli.

Bukalapak Seharga Rp 80 Ribu

Achmad Zaky dan kawannya saat itu mengumpulkan 100 calon nama untuk nama startupnya terseby, lalu dipilah-pilah yang sesuai dengan modal. Lantaran tak punya banyak uang, mereka memilih harga domain yang paling murah.

Karena saat itu mereka tidak memiliki uang, mereka mecari nama domain yang sangat murah. Akhirnya ia dan temannya memilih nama Bukalapak dengan harga domain Rp80.000.

Bukalapak Hampir Tutup

Di awal usaha Bukalapak elain terbentur masalah keuangan, tak ada talent yang sudi bekerja di start up sekecil itu. Awalnya Zaky dan kawannya sangat bersemangat, namun lambat laun terbentur realita yang ada.

Bahkan Bukalapak nyaris tutup karena hal tersebut. Namun, Zaky tetap gigih, hingga bertahan sampai Bukalapak sebesar saat ini.