Fakta Baru Terkait Kematian Carrie Fisher Terungkap

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pada Desember lalu, penyebab kematian Carrie Fisher dilaporkan karena serangan jantung. Namun laporan itu masih ditangguhkan dalam arti perlu penyelidikan lebih lanjut.

Kini berselang hampir enam bulan dari waktu kematiannya, penyebab kematian pemeran karakter ikonis Princess Leia terungkap. Menurut laporan NME, Fisher wafat karena sleep apnea (gangguan pernafasan saat tidur) dan faktor lain yang belum ditentukan.

Laporan ini kemudian menyoroti kondisi penyakit aterosklerotik koroner (penumpukan kolesterol dan kalsium di dalam arteri) yang diidap Fisher serta ketergantungannya pada obat-obatan terlarang. Disebutkan bahwa sleep apnea yang diidapnya turut disebabkan akibat penggunaan narkoba tersebut.



Menanggapi laporan tersebut, putri Fisher, Billie Lourd menyatakan kepada People dan membenarkan bahwa semasa hidupnya sang ibu mengalami ketergantungan pada obat-obatan terlarang.

“Sepanjang hidupnya, ibu saya bertarung mengatasi kecanduan narkoba dan gangguan mental. Dia akhirnya meninggal karena hal itu. Dia sengaja membuka semua karyanya tentang stigma sosial seputar penyakit ini,” tutur sang putri.

“Saya mengenal ibu saya, dia menginginkan kematiannya dapat mendorong orang agar terbuka tentang perjuangan mereka. Mencari bantuan, memperjuangkan pendanaan pemerintah untuk program kesehatan mental. Rasa malu dan stigma sosial itu adalah musuh utama dalam menemukan solusi dan penyembuhan ini,” tambah Lourd lebih lanjut.

Saudara laki-laki Fisher, Todd turut memberikan tanggapannya bahwa dia tidak terkejut dengan fakta kematian sang kakak.

“Saya tidak terkejut bahwa sebagian kesehatannya dipengaruhi obat-obatan terlarang. Jika anda ingin tahu apa yang membunuhnya, ya itu semua,” ujar Todd.

Fisher wafat pada 27 Desember 2016. Aksi terakhirnya sebagai Princess Leia akan muncul di sekuel Star Wars, The Last Jedi yang akan tayang Desember ini.

Berita Terkait