Fans Pramoedya Ragukan Iqbaal Perankan Minke, Kenapa Hanung Tetap Pilih

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Tuh kan, baru saja Iqbaal Ramadhan (18) diumumkan akan memainkan peran sebagai Minke di film Bumi Manusia, dan langsung saja muncul pro dan kontra.

Seperti yang diutarakan oleh Rizky Kusumo, mantan aktivis pers mahasiswa yang kini bekerja di dunia kewartawanan, salah satu penyuka novel karya Pramoedya Ananta Toer.

Dia pun menilai jika Iqbaal yang ditunjuk untuk memerankan Minke, hal itu bisa berpengaruh besar terhadap anak muda untuk menonton, dan setelah itu banyak yang suka dan familiar dengan buku karya Pramoedya.

“Sisi lain, saya khawatir film ini terjebak pada kisah cinta kayak sinetron FTV,” kata Rizky saat dihubungiUzone.id, Jumat (25/5/2018).

Pendapat juga datang dari Ryan Setiawan, seorang mantan aktivis pers mahasiswa di Politeknik APP, yang juga penggemar novel-novel Pramoedya, meragukan Iqbaal bisa menampilkan akting yang baik.

“Tokoh minke diperankan oleh Iqbaal sepertinya kurang sesuai dan kurang kuat untuk menjadi peran Minke. apalagi sebelumnya  penonton sudah melihat karakter peran Iqbal di film Dilan, dimana film nya lebih membahas tentang romansa percintaan dan tulisannya pun juga kebanyakan mengangkat tentang sastra percintaan.

“Sedangkan Minke merupakan seorang tokoh pelajar yang kritis dan juga tulisannya lebih ke arah sastra perjuangan dan penyadaran terhadap pribumi,” tutur Ryan kepadaUzone.id.

Jadi begini, saat sutradara Hanung Bramantyo juga sudah diminta alasan memilih Iqbaal sebagai Minke dan Mawar de Jongh sebagai Annelies.

Pertama, kata Hanung, Minke digambarkan berusia 20 tahun dan Annelies usianya 17 tahun. Jadi, Pramoedya berbicara gejolak anak-anak muda.

“Bumi Manusia bagian tetralogi, tokoh Minke tumbuh seiring sejarah perjuangan bangsa Indonesia sampai kemerdekaan. Melihat Minke melihat indonesia muda di awal tahun 1900. Jadi memang ini era globalisasi yang penuh dengan kemajuan bergerak cepat, itu yang dilanda oleh Minke. Itu alasan saya, saya tidak mau kepeleset lagi, tertulis jelas usianya juga,” kata Hanung saat jumpa pers di lokasi syuting Bumi Manusia di Desa Wisata Gamplong, Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, Kamis (24/5/2018).

Produser Falcon Pictures Frederica yang juga ikut dalam jumpa pers, mengungkapkan jika pro dan kontra adalah hal yang wajar di negara demokrasi.

“Kami lakukan adalah kami akan memberikan yang terbaik dari diri kami masing-masing. Artinya kita tinggal ibaratnya tidak bisa menyenangkan semua orang dan tidak bisa dibendung. Kami harus lakukan apa yang kami lakukan, yang terbaik dan benar menurut kami,” kata Frederica.