Film "Save Out Forest Giants" Dibintangi Nicholas Saputra

pada 9 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
| June 20, 2016 12:01 pm



Sebuah film dokumenter pendek,Save out forest giants, yang dibuat untuk menarik perhatian publik terhadap pentingnya gajah dan hutan Indonesia sekaligus mempromosikan perlindungan gajah, diluncurkan oleh Delegasi Uni Eropa. Film ini dibintangi dan diproduksi oleh aktor Nicholas Saputra bersama dengan Amanda Marahimin (produserCinta dari Wamenadanassociate producerfilmAda Apa Dengan Cinta? 2) serta didukung Uni Eropa.

“Berkat kerja sama yang baik dengan Nicholas Saputra dan timnya, kini kami memiliki cerita menyentuh yang kami harap akan menginspirasi banyak orang. Saya percaya jika kita semua bekerja sama, kita dapat melindungi mamalia besar ini. Tujuan kami adalah untuk meningkatkan kesadaran. Oleh karena itu, jika Anda suka film ini, Anda dapat membantu dengan menyebarkannya ke teman-teman Anda,” kata Duta Besar Uni Eropa Vincent Guérend saat peluncuran filmSave out forest giantspada Minggu, 19 Juni kemarin di Jakarta.

Pembuatan film dokumenter pendek ini bermula ketika pada tahun lalu Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia mengadopsi dua gajah dari Ekosistem Leuser sebagai maskot Uni Eropa yang melambangkan komitmen Uni Eropa untuk keanekaragaman hayati, konservasi dan gerakan melawan perubahan iklim.



 

Gajah muda bernama Aras dari Unit Patroli Gajah (UPG) diadopsi Delegasi Uni Eropa sebagai maskot Uni Eropa pada Juni 2015. Pengadopsian Aras ini melambangkan komitmen Uni Eropa terhadap kesinambungan. Ibu Aras, gajah bernama Tanti, juga dibesarkan oleh Uni Eropa oleh proyek sebelumnya. Pengadopsian Aras diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat pada pentingnya perlindungan hutan dan upaya memerangi perubahan iklim.

Selanjutnya, pada Oktober 2015, Delegasi Uni Eropa mengadopsi bayi gajah bernama Eropa dari Unit Tanggap Konservasi (CRU) Tangkahan. CRU sendiri mendukung konservasi dan ekowisata berbasis masyarakat di Kawasan Ekosistem Leuser. Gajah-gajah dan para pawang dari lokasi ini adalah yang termasuk disorot dalam film dokumenterSave out forest giantstersebut.



FilmSave Our Forest Giantsjuga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong penelitian tentang virus herpes baru, EEHV. Virus ini dapat menyebabkan penyakit hemoragik berat pada gajah dan diduga menyebabkan tingkat kematian tinggi pada gajah muda Asia (1-8 tahun). Kematian ini dapat terjadi dalam waktu 1-2 hari dari tanda-tanda awal, sehingga diagnosis dini serta pengobatan sangat penting bagi kelangsungan hidup gajah.

Selama 20 tahun terakhir, Uni Eropa telah mendukung pemerintah Indonesia melindungi kawasan hutan di Aceh dan Sumatera Utara melalui sejumlah proyek yang bernilai total lebih dari 50 juta euro. Salah satu upaya Uni Eropa adalah Program Pembangunan Leuser.

Dilaksanakan pada tahun 1995-2004, program ini mendukung konservasi jangka panjang ekosistem dan berhasil membentuk sebuah badan manajemen independen, Yayasan Leuser Internasional. Kegiatan yang berhasil bertahan karena teruji dengan berjalannya waktu dan berakhirnya pendanaan dari donor adalah Unit Patroli Gajah (UPG/ EPU) Aras Napal yang melatih gajah asal Sumatera Selatan untuk melindungi Ekosistem Leuser.

Tonton film dokumenter pendekSave out forest giantsdi atas.