Film ‘Susi Susanti – Love All’ Tayang 24 Oktober 2019
Laura Basuki (Foto: Tomi Tresnady/Uzone.id)
Uzone.id- Susi Susanti – Love All, sebuah film biopic arahan sutradara Sim F yang menceritakan salah satu pahlawan olahraga terbesar di Indonesia dalam menggapai impiannya, yakni Susi Susanti.
Film ini sudah diumumkan akan tayang pada 24 Oktober 2019, berdekatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober.
Lewat perusahaan film Damn I Love Indonesia Movies, Daniel Mananta menjadi produser film biopic ‘Susi Susanti – Love All’.
Baca juga: Kesan Sri Mulyani Nonton Film 'Bumi Manusia'
Daniel tak bekerja sendirian, film ini juga bisa hadir berkat kerjasama Melon Indonesia, Oreima Films, East West Synergy dan Times International Films.
“(Susi Susanti – Love All) Ini bercerita di tahun 1992. Ada satu cerita yang kena banget, itu klimaks dari film ini,” tutur Daniel Mananta di acara peluncuran trailer film 'Susi Susanti – Love All' di Telkom Landmark Tower (TLT), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (20/8/2019).
Sebelum karakter Susi Susanti jatuh ke tangan Laura Basuki, ada sekitar 4 artis yang ikut audisi.
Kemudian, Daniel bercerita ada satu adegan Susi Susanti tidak bicara dan menangis ketika diputarkan lagu Indonesia Raya.
“Pesan dari perjalanan hidup Susi adalah ketika lo berjuang untuk negara, apapun kondisi negara tersebut, lo hanya satu cinta bikin negara itu terkenal di kancah dunia, ini di bidang apapun, lo lakukan apapun untuk indonesia,” kata pemeran Ahok di film ‘A Man Called Ahok’ ini.
Beberapa tahun yang lalu, sebetulnya Daniel sudah ada ide untuk bikin film biopic Susi Susanti. Dia bahkan sudah bertemu dengan Susi Susanti sebanyak 6 kali dengan tim yang berbeda. Sayangnya tak pernah berhasil.
“Mungkin namanya passion bisa ngerasain lah, 2 tahun yg lalu kita dapat dari Kemenpora, ‘gimana kalau bikin film Susi?. Yuk kita jadiin’. Skripnya makan setahun, karena saya ngerasa skrip harus kuat, sekarang ini sih dari skrip kita casting, sutradara dan lain-lain, menurut saya ini semua film sangat relevan dengan keadaan Indonesia saat ini,” kata Daniel.
Lalu, untuk riset bikin film ini, Daniel menemui orang-orang di sekitar Susi dan juga riset ke Perpustakaan Nasional.
“Banyak wartawan bola kita ajak ngobrol. Tiga sampai empat bulan untuk riset,” beber Daniel Mananta.