Final Piala Presiden 2018: Adu Tajam Simic dan Spasojevic

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Persija Jakarta dan Bali United akan beradu kuat di laga final Piala Presiden 2018, Sabtu (17/2/2018) 19:30 WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Laga ini diprediksi berjalan sengit dan ketat.

Prediksi tersebut bermula dari nada optimistis yang diucapkan kedua pelatih dalam konferensi pers jelang laga. Baik pelatih Stefano Cugurra dan Hans-Peter Schaller melontarkan hal yang serupa bahwa klub yang diarsitekinya akan keluar sebagai jawara, serta membawa banyak hadiah seperti trofi, uang tunai, dan tentunya kebanggaan.

Terlepas dari keyakinan-keyakinan kedua pelatih itu, ada dua nama yang menarik untuk dibandingkan. Adalah Marko Simic dan Ilija Spasojevic, dua pemain yang memiliki peran sama di klubnya masing-masing, peran yang tak mudah tapi sangat menentukan hasil laga, yakni pencetak gol

Jika merujuk pada perolehan jumlah gol sementara, maka nama Simic lebih baik ketimbang Spaso. Hingga saat ini, pemain yang baru bergabung dengan ‘Macan Kemayoran’ di awal tahun sudah mengemas 9 gol atau beda 8 gol dari torehan gol Spaso yang cuma sebiji saja.

Akan tetapi, sebiji angka tersebut dicetak Spaso ke gawang Persija di babak penyisihan grup yang dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin (29/1). Maka dari itu, seperti yang dituturkan Hans-Peter, Spaso merupakan penyerang handal yang kualitasnya sama dengan Simic, kendati torehan golnya berbeda jauh.

Apa yang diucapkan pelatih asal Austria itu seakan menyiratkan agar skuat arahan Teco –demikian Stefano disapa- waspada terhadap pergerakan pemain naturalisasi asal Montenegro itu. Selain itu, bila merujuk pada catatan tahun lalu, ucapan Hans-Peter memang begitu adanya.

Dirangkum kumparan (kumparan.com) dari situs resmi Liga 1 2017, pemain berusia 30 ini mengantongi 12 gol dari 16 laga atau rata-rata 0,75 gol per pertandingan. Tak hanya itu, Spaso pun mencatatkan 43% akurasi tembakan, 71% umpan berhasil, dan 47% dribel sukses.

Disamping catatan tersebut, gaya bermain kedua pemain ini mirip-mirip. Dengan postur yang ideal sebagai penyerang, tinggi dan kekar, Spaso dan Simic sangat andal membelokkan umpan jauh yang dikirim dari lini belakang. Mereka bisa menjadi pemantul dan pembuka ruang untuk permain-pemain lain.

Baik Spaso dan Simic juga mempunyai kemampuan yang baik perihal menyepak bola dari luar kotak penalti, serta punya daya juang yang begitu luar biasa sebagai seorang striker. Dan kedua pemain inilah yang bisa menjadi penentu, siapa yang lebih baik diantara Persija dan Bali United di partai final nanti.