Fitbit Bakal Bisa Analisa Kesehatan Mental Pengguna

pada 2 tahun lalu - by

Uzone.id- Fitbit dikabarkan sedang mendaftarkan paten atas temuannya yang memungkinkan perangkat buatannya untuk bisa menganalisa kesehatan mental penggunanya. Dokumen paten tersebut sudah didaftarkan awal bulan ini dan dikabarkan akan segera diadopsi di perangkat Fitbit dalam waktu dekat.

Dalam paten tersebut, dilansir melaluiTechradar,Jumat, 24 Desember 2021, perangkat Fitbit dimungkinkan untuk melakukan pengecekan kesehatan mental penggunakanya secara cepat dan akurat. Fitbit menggabungkan statistik fisiologis dengan data yang dikumpulkan menggunakan game sederhana.

Statistik fisiologis yang dimaksud seperti detak jantung, pola tidur, dan tingkat aktivitas. Kemudian data-data tersebut akan digabungkan dengan analisa yang diambil dari sebuah game, yang harus dimainkan pengguna.

Baca juga: Akhirnya Google Resmi Caplok Fitbit

Diketahui, Fitbit Sense dan Fitbit Charge 5 memang dapat memantau tingkat stres dengan mengukur perubahan konduktivitas listrik pada kulit pengguna yang disebabkan oleh aktivitas adrenalin. Namun paten baru ini akan berfokus pada identifikasi masalah kesehatan mental jangka panjang.

"Sudah didokumentasikan dengan baik bahwa kasus gangguan mental seperti depresi, sedang meningkat. Diduga ada banyak kasus yang tidak terdiagnosis. Walaupun tidak ada penanda khusus yang tersedia secara komersial seperti itu, seperti tes darah atau tes tekanan darah untuk membuat diagnosis," tulis data dalam paten tersebut.

Baca juga: Google Rilis Fitbit Luxe, Seberapa Canggih?

Asal tahu saja, Fitbit saat ini telah menjadi bagian dari Google. Setelah menjalani proses akuisisi selama lebih dari satu tahun, Google akhirnya resmi mencaplok Fitbit. Perusahaan yang dikenal sebagai produsen smartwatch dan fitness tracker itu telah dibeli Google dengan mahar USD2,1 miliar atau setara Rp29,4 triliun.

Meskipun pinangan telah dilakukan sejak setahun lalu, Google adn Fitbit tetap harus menunggu persetujuan dari Uni Eropa untuk akuisisi tersebut. EU akhirnya memberikan persetujuannya pada Desember kemarin dan memuluskan rencana Google.