Francesco Totti Berjalan di Atas Air

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising


Francesco Totti disebut baru saja disebut memiliki mukjizat seperti berjalan di atas air. HarianIl Tempoyang berbasis di Kota Roma menyebut Totti memperlihatkan hal itu ketika menghadapi Sampdoria pada Minggu (11/9) di Stadion Olimpico.

Penulis: Anggun Pratama

Tentu yang dimaksud olehIl Tempoberkaitan dengan laga tersebut. Kota Roma diguyur hujan deras. Lapangan di Stadion Olimpico tampak seperti danau karena tingginya curah hujan. Duel tetap dilanjutkan.

Seperti biasa, Totti tidak tampil sebagai starter. Usai babak pertama kelar, Roma dalam keadaan tertinggal 1-2. Totti baru dimainkan di awal babak kedua menggantikan Diego Perotti.

Baca juga:

Dalam kurang lebih 45 menit, ia memberikanassistbuat Edin Dzeko dan mencetak gol penentu kemenangan 3-2 via eksekusi penalti. Totti tetap memberikan pengaruh besar meski kondisi lapangan tak optimal karena hujan tersebut. Ia seperti berjalan di atas air.

"Totti adalah sosok juara. Ia punya aura yang berbeda yang selama 23 tahun terakhir sanggup mencerahkan Roma," kata Fabio Capello, pelatih Roma ketika menjuarai Serie A 2001.

Totti selalu mencetak gol di Serie A sejak musim 1994-95. Ia menjalani debut pada 28 Maret 1993. Usianya pada 27 September mendatang genap 40 tahun. Karier Totii yang panjang jelas layak diapresiasi, terlebih kontraknya yang habis di akhir musim ini bisa saja diperpanjang.

"Saya tak melihat ada alasan kenapa ia harus pensiun. Saya tak pernah melihatnya berlatih dengan antusiasme setinggi belakangan ini. Apakah terlalu awal buat saya meminta perpanjangan kontraknya?" ujar pelatih Luciano Spalletti.

Meski dalammoodyang bagus setelah berhasil mengalahkan Sampdoria secara dramatis, salah satu anggota skuat AS Roma, Radja Nainggolan, tetap menunjukkan opini yang kritis, terutama kepada para penghuni Stadion Olimpico.

Radja menilaifansRoma tidak 100 persen mendukung tim, terlebih ketika sedang tertinggal 1-2 saat jeda.

"Saya ingin tahu kenapa mereka tidak mendukung kami di babak pertama saat tertinggal? Mereka malah menyiuli tim. Tak selalu mudah bermain dengan kepercayaan diri tinggi di Olimpico," katanya seperti dikutipTuttomercatoweb.

"Tentu saat Totti masuk kami semua mengubah level permainan hingga 2-3 lebih tinggi. Salah satunya karena publik mendorong kami setelah Totti bermain," ujar Radja lagi.