Gak jadi Dipakai Jokowi, BMW Seri 7 Dijual untuk Umum
Uzone.id- BMW Indonesia meluncurkan sedan mewah terbarunya, Seri 7. Sedan ini sebelumnya sempat ditawarkan sebagai calon mobil operasional Kepresidenan, tapi pemerintah lebih memilih Mercy.
BMW Seri 7 yang bisa dibeli semua orang kalau ada duitnya ini dibanderol mulai dari Rp1,829 miliar sampai Rp2,299 miliar. Kedua harga itu tercatat off-the-road.
Ada dua pilihan, 740Li Opulance yang dibanderol Rp2,299 miliar dan satu lagi 730Li M Sport dengan banderol Rp1,829 miliar. Sementara yang ditawarkan untuk Presiden adalah M760Li High Security. Semuanya pakai basis yang sama.
VIDEO Review Mercy E320 Masterpiece 1996:
Kalau yang Opulance lebih mengarah pada kemewahan, sementara yang M Sport semua udah tau, ini adalah divisi performance dari BMW sehingga menawarkan sebuah seri 7 yang lebih sporty.
Secara keseluruhan perubahan pada Seri 7 facelift ini terdapat di eksterior, interior, dan fitur-fitur, dengan ciri khas tampilannya yang mengusung grill dobel ginjal yang membesar sampai 40 persen.
BMW seri 7 ini juga udah didukung lampu berteknologi laser yang bisa menyorot fokus sampai dengan jarak 560 meter.
Fitur standar suspensi udara adaptif, Parking Assistant 2.0 termasuk Reversing Assistant, dan Remote Controlled Parking.
Dan ketika masuk ke kabinnya, kita akan menemukan hotel berjalan yang disuguhkan dengan material pelapis Alcantara, kulit Nappa, sampai aksen kayu yang semuanya mengesankan kemewahan.
BMW 740Li Opulance dibekali mesin 6-silinder 3.000 cc TwinScroll Turbo yang sanggup menghasilkan tenaga sebesar 340 Hp, ada peningkatan 14 Hp dari model sebelumnya. Sedangkan torsinya 450 Nm. Meski bongsor, akselarasi dari diam sampai 100 km perjam hanya 5,6 detik.
Sedangkan BMW 730Li M Sport punya mesin 4-silinder 2.000 cc TwinScroll Turbo bertenaga 265 Hp dan torsinya 400 Nm. Mungkin cuma di Seri 7, versi M Sport performanya malah lebih kecil.
"Sebetulnya kami mau menyatakan BMW tetap eksis di segmen premium terutama yang level atas," kata Vice President of Sales BMW Indonesia, Bayu Riyanto.