Gak Nyangka, Kudus Produksi Motor Listrik Polytron Evo
Motor listrik Polytron Evo (Foto: Instagram @ganjar_pranowo)
Uzone.id- Persaingan produsen motor listrik dalam memperebutkan pasar di Indonesia semakin seru setelah Polytron, yang dikenal produsen barang elektronik, mengenalkan lini motor listriknya pada Rabu (3/11/2021).
Motor listrik buatan Polytron tersebut diberi nama Evo dan sempat viral di media sosial setelah dijajal langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
1. Evo Produksi Kudus
Ganjar Pranowo mengaku bangga motor listrik Evo merupakan produksi Kudus, Jawa Tengah. Dia sengaja meninjau langsung perakitan Evo di Kudus.
Menurut Ganjar, motor listrik Evo punya desain yang bagus dan cocok untuk menjelajah perkotaan.
"Ini keren, desainnya bagus. Buat motor kota-kota oke," kata Ganjar Pranowo dalam video yang diposting di akun Instagram @ganjar_pranowo.
BACA JUGA:Tiket World Superbike Mandalika Dijual Resmi di Tiketapasaja.com
2. Polytron Produksi Beberapa Motor Listrik
Ganjar mengatakan bahwa Polytron tak cuma membuat satu merek motor listrik saja. Salah satu perusahaan elektronik terbesar di Indonesia ini sudah menyiapkan beberapa merek.
Ganjar pun menilai motor listrik buatan Polytron jauh lebih maju. Hal itu terlihat dari dimensinya lebih besar, desain menarik dan lebih gagah.
Dia mengatakan, kita sudah harus siap pindah dari motor berbahan bakar fosil ke listrik. Jawa Tengah, kata Ganjar, sudah memulainya.
3. Bikin Motor Listrik Sejak 2018
CEO PT Hartono Istana Teknologi, Hariono menjelaskan bahwa perusahaan memutuskan bikin motor listrik pada tahun 2018 setelah melihat market motor listrik cukup besar.
"Saat ini yang sudah kami pasarkan baru satu tipe, kami akan kembangkan terus dan rencana tahun depan ada dua produk baru lagi yang kami launching. Untuk yang sekarang produknya bernama Evo," kata Hariono.
BACA JUGA:Fitra Eri Ungkap 10 Hal yang Sering Akibatkan Kecelakaan di Jalan Tol
4. Power 3.000 Watt
Evo memiliki power maksimal 3.000 Watt dengan kapasitas baterai 1.740 WH. Evo bisa digeber hingga 60-70 kpj.
Business Development PT Hartono Istana Teknologi, Christopher mengatakan bahwa biaya operasional motor listrik bisa jauh lebih irit.
"Motor bensin misalnya kegunaan saya pribadi, seminggu itu saya jalan sekitar 100 km dan bensin yang harus saya beli Rp30 ribuan seminggu. Dengan motor ini, biaya saya hanya sekitar Rp2.500 - Rp3.000 per minggu," kata Christopyer.
Dia menambahkan, motor listrik juga tak perlu ganti oli, namun perlu cek secara rutin, seperti pada rem dan baut-baut, misalnya.