Gal Gadot Orang Israel, Lebanon Terancam Boikot "Wonder Woman"

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Lebanon berusaha melarang pemutaran film "Wonder Woman" karena pemeran utamanya, Gal Gadot, adalah orang Israel.

Hal itu terjadi refleksi dari permusuhan puluhan tahun antar kedua negara tetangga itu hingga menyentuh hal budaya.

Seorang pejabat keamanan yang tak mau disebutkan namanya berbicara kepada Assosiated Press bahwa larangan itu belum resmi diterima.

Larangan akan memerlukan rekomendasi dari panitia enam anggota dari Kementerian Ekonomi.

Pemutaran perdana Wonder Woman dijadwalkan berlangsung di Beirut. Poster film tersebut sudah terpampang dalam bentuk reklame film maupun digital di sekitar Beirut.

Lebanon secara resmi berperang dengan Israel dan memiliki Undang-Undang berusia puluhan tahun yang memboikot produk Israel dan melarang warga Lebanon bepergian ke Israel atau berhubungan dengan orang Israel.

Kedua negara telah melalui sejumlah peperangan, termasuk yang paling menghancurkan pada tahun 2006 hingga meluluhlantakan insfrastruktur Lebanon dan menyebabkan ratusan orang tewas.

Sebuah kelompok bernama Campaign to Boycott Suppoters of Israel-Lebanon telah menentang pemutaran film Wonder Woman.

Di laman Facebooknya, kampanye tersebut mengatakan bahwa Gal Gadot adalah seorang prajurit di angkatan perang Israel.

Bahkan, katanya, Gal Gadot telah mendukung kebijakan militer Israel menduduki Jalur Gaza, teritori Palestina yang dikelola kelompok militan Hamas.

"Negara mengambil keputusan yang tepat," kata Samah Idriss, seorang anggota kampanye boikot kepada The Associated Press.

"Kami sekarang menunggu pelaksanaannya...Bahkan jika itu satu jam sebelum pertunjukan, mereka harus melarangnya," kata dia.

Ketegangan meningkat antara Israel dan Hizbullah. Israel dilaporkan mengebom beberapa sasaran Hizbullah di Suriah dalam beberapa bulan terakhir.

Israel menerangkan bahwa target tersebut untuk menghancurkan penyelundupan senjata canggih ke Lebanon.

Di laman Facebook-nya, Gal Gadot memuji militer Israel selama perang Gaza-Israel tahun 2014. Dia mengirimkan doa kepada para prajurit "yang mempertaruhkan nyawa mereka melindungi negaraku melawan tindakan mengerikan yang dilakukan Hamas."

 

 

Berita Terkait: