Galaxy S9, AR Emoji, dan ‘Ramalan’ Avatar Masa Depan
Uzone.id-- Samsung Galaxy S9 dan S9+ siap mendobrak pasar ponsel pintarflagship, khususnya di Indonesia. Meski harga paling murahnya dipatok di angka Rp11,99 juta, duo ponsel anyar ini punya sejumlah fitur yang menggoda. Salah satunya AR Emoji.
Sebelum ada AR Emoji, gue lebih dulu dibikin terpingkal-pingkal pada awal September kemarin saat Craig Federighi dari Apple memberi demo fitur animoji di atas panggung Steve Jobs Theater, Cupertino, California, Amerika Serikat.
Selain karena memang kocak -- emoji gambar kotoran bisa ketawa, emoji anjing tiba-tiba marah, emoji pandanyengir-- gue berpikir fitur itu bakal mengubah pelan-pelan cara orang berkomunikasi satu sama lain. Layaknya di film-filmscience-fictiondi mana teknologi serba canggih dan segalanya mungkin, dengansotoynyague langsung merasa animoji bakal jadi sesuatu.
Tapi sayangnya sampai sekarang gue masih belum bisa menggunakan animoji untuk berkomunikasi sehari-hari karena… guegakpunya iPhone X. Jadi, gue pikir ya sudahlah, biarlah animoji hanya untuk mereka yang tajir yang mampu beli iPhone X.
Lupa sejenak dengan animoji dari Apple,jeng jeng! Muncullah AR Emoji dari Samsung.
Jujur, pikiran pertama gue adalah, Samsungkayaknyamau ngikutin Apple,nih. Lalu setelah menyaksikan sendirigimanafitur ini bekerja dan seperti apa bentuknya, ternyata berbedabangetdari animoji.
“Bukan masalahngikutin, tapi kita sadar kalau ada peluang untuk meningkatkan pengalaman berkomunikasi. Selain bisa berekspresi melaluichatting, konten juga jadi beragam. Jadi kita mau memaksimalkan hal ini,” kata Annisa Maulina selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile Indonesia kepadauzone.id.
Cara membuat AR Emoji ini juga gampang,gaes. Tinggal buka kamera ponsel, pilih opsi ‘AR Emoji’. Kamu tinggal mengarahkan kamera ke arah muka untuk dipindai. Untuk hasil maksimal, buka kacamata kamu kalau memang berkacamata. Gak lama setelah itu, munculdehavatar emoji versi muka kamu.
AR Emoji ini bisa dalam bentukgifatau stiker yang punyatemplatesekitar 18 buah bawaan dari Samsung. Kalau mau yang lebih seru, kamu bisa berperan sebagai avatar sendiri dengan cara merekam. Kamu juga bisa memilih model rambut, warna kulit, hingga pakaian si avatar.
Berbeda dengan Apple yang cuma bisa menggunakan animoji untuk iMessage, AR Emoji ini bisa digunakan di berbagai platform komunikasi.
Tren sesaat atau fitur berfaedah?
Gakafdol rasanya kalaugakmembahas lebih dalam sedikit tentang potensi AR Emoji ini. Pertanyaan besar yang muncul di kepala gue, dan mungkin banyak orang, adalah apakah AR Emoji ini bakal jadi tren sesaat yang nantinya bakal dilupakan? Atau justru punya potensi besar ke depannya?
Dari pandangan Lucky Sebastian sebagai pendiri komunitas penggemargadgetterbesar di Indonesia, Gadtorade, AR Emoji ternyata berpotensi besar di masa depan jika dimanfaatkan dengan benar.
“Uniksih, AR Emoji ini. Berbeda dengan animoji dari Apple yang memanfaatkan emoji yang sudah ada, jadi sifatnya tidak luas seperti AR Emoji Samsung,” katanya.
Kemudian Lucky yang berasal dari Bandung ini ‘meramalkan’ penggunaan teknologi macam AR Emoji ini di kehidupan sehari-hari.
“Bayangkandeh, kalau AR Emoji dimanfaatkan untuk konten yang lebih seru dan penggunaannya lebih ‘dibumikan’. Contoh, menurut gue bakal seru kalau ke depannya ada AR Emoji muka Pak Jokowi. Emojinya lalu ditampilkan di kelas SD, sesederhana untuk memberi semangat ke murid atau mengucapkan hari penting nasional. Itu ‘kan menarik,” kata Lucky.
Tak hanya soal emoji berwujud Pak Joko Widodo, Lucky juga memprediksi juga jika AR Emoji ini dikembangkan lebih maksimal, maka konten yang sifatnyastory-tellingbakal menarik perhatian.
“Orang jadi bisa bikin cerita pakai avatar dari tokoh-tokoh yang kita kenal. Atau mungkin bikin serial tokoh-tokoh, pewayangan, dan lain-lain. Animasi jadi lebih mudah. Orang bisa lebih tertarik,” tutup Lucky.
Bisa-bisa di masa depan kita bisa lihat animasi Jokowi dibillboardatau videotron jalan raya untuk mengingatkan kamu selalu pakai helm agar aman lahir dan batin...