Ganjar Imbau Warga Tak Sebar Foto dan Video Bom Kartasura

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Gubernur Jawa TengahGanjar Pranowo meminta warga tak menyebarkan rekaman visual foto maupun video terkait dengan ledakan bom bunuh diri di Pos Pengamanan PolisiKartasura, Sukoharjo pada Senin malam (3/6).

"Barangkali lebih baik kalau tidak di-share dulu agar masyarakat tidak mendapat gambar-gambar atau visual yang mengerikan," ujarnya kata Ganjar, seperti dikutip dari Antara, Senin (4/6).

Ia juga mengimbau warga untuk tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa. Namun, tetap waspada dan melaporkan jika menemukan hal mencurigakan kepada petugas kepolisian agar bisa segera ditindaklanjuti.


"Masyarakat diimbau tetap beraktivitas seperti biasa, biarkan aparat kepolisian bekerja melakukan penanganan, mudah-mudahan segera diungkap motif dan identitas pelakunya," terang dia,

Ganjar mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan jajaran polisi dan TNI di Jateng mempersiapkan diri menghadapi gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Salah satunya, ancaman terorisme.

"Pak Kapolri saat apel operasi ketupat sudah menyampaikan hal ini agar selalu diwaspadai termasuk gangguan terorisme, jadi saya kira secara mekanis, baik TNI maupun Polri sudah siapkan langkah-langkah penanganan karena ada oknum-oknum yang coba mengganggu ketenteraman serta kenyamanan yang ada di Jateng," katanya.


Ledakan bom terjadi di kawasan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Senin malam (3/6). Seorang pria yang diduga hendak meledakkan bom bunuh diri luka-luka dalam kejadian tersebut. Sementara polisi dan saksi di sekitar lokasi berhasil menyelamatkan diri.

Beberapa jam setelah kejadian, Densus melakukan penggeledahan rumah terduga pelaku. Pelaku diduga Rafik Asarrudin (22), warga Kampung Kranggan, Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.

Berita Terkait