Gara-gara Kimono, Kim Kardashian Dituduh Rampas Budaya Jepang

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kim KardashianWest dituduh melakukan perampasanbudaya. Hal ini menyusul pengumuman merekshapewearbarunya, Kimono Intimates.

Pada Selasa, Kim memamerkan potongan busana koleksi terbarunya di TwitterdanInstagram. Dia memamerkan produk barunya dalam rangkaian warnanudeatau warna kulit.

Hanya saja, mengutipIndependent, Kim dikecam karena menggunakan nama Kimono untuk merek pakaian dalamnya ini. Padahal aslinya, kimono yang merupakan busana tradisional Jepang ini memiliki makna kuat dan sakral.

Warganet pun mempertanyakan mengapa Kim menggunakan nama kimono untuk busana yang sama sekali jauh dari kimono Jepang.


"Kenapa disebut kimono kalau itu adalah gaya pakaian yang sama sekali berbeda,"cuit seseorang di twitter.

"Kami mengerti kalau Anda memasukkan namamu di dalamnya, tapi kimono adalah nama busana tradisional Jepang."

Menurut laporan AS, tahun lalu Kim mengajukan hak paten dengan nama Kimono Intimates.

Hak paten inilah yang juga membuat banyak orang kesal.

Beberapa orang menyatakan kemarahannya karena nama koleksi tersebut. Hal ini dianggap sebagai contoh dari ketidaktahuannya.

"Tolong hormati budaya Jepang. Kata Kimono seharusnya tidak menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh satu perusahaan dan mengambil untung dari#culturalappropriation(penyalahgunaan budaya)," cuit seseorang.

"Pakaian dalam itu bagus, tapi sebagai wanita Jepang yang suka memakai pakaian tradisional, kimono, saya menemukan penamaan produk Anda membingungkan (karena tidak memiliki kemiripan dengan kimono), Jika tidak mirip secara langsung maka ini menyinggung budaya, terutama jika hanya permainan kata saja dari nama Anda," ungkap orang lainnya.


Ini bukanlah pertama kalinya Kim dituduh melakukan perampasan budaya. Tahun lalu, istri Kanye West dikritik karena kepang Bo Derek yang terinspirasi dari film Bo Derek 1979.

"KIm Kardashian dengan kepang ini sangat melelahkan. Bagian yang paling menjengkelkan adalah pada titik ini dia tahu apa yang dia lakukan. Dia tahu apa itu perampasan budaya dan bahwa itu mengecewakan orang, tapi dia masih memilih untuk melakukannya," tulis satu orang dalam twitter.

Berita Terkait