Gara-gara Saran Roy Marten, Pria Ini Jadi Gelandangan di Thailand

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Roy Martenmengaku kecewa dengan salah satu aplikasitravelterkenal. Pasalnya, Roy merekomendasikan aplikasi tersebut kepada temannya, Didit Wijayanto namun rupanya tidak sesuai harapan.

"Saya kecewa dan merasa bersalah. Untung Mas Didit enggak minta ganti rugi sama saya. Menurut saya kan aplikasi agentravelitu perusahan besar, enggak mungkin lah mengecewakan konsumennya," ungkapRoy Martendalam jumpa pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/4).

Didit Wijayanto yang bekerja sebagai pengacara menceritakan, ia dan keluarga terpaksa menghabiskan waktu di jalan tatkala libur Tahun Baru di Phuket, Thailand. Atas saran Roy, Didit memesan kamar hotel dan sudah membayar melalui applikasi.

Namun setibanya di tempat tujuan,voucherdari applikasi yang dimiliki Didit ditolak oleh pihak hotel. Karena bingung, Didit pun sempat lama di pinggir jalan dengan koper-kopernya.

"Mas Roy bilangudahpakai itu. Sampai sana (Phuket) enggak tahunya pas 1 Januari, kami pengin senang-senang liburan Tahun Baruudahbawa koper, ternyata kami enggak terdaftar. Padahalvoucher-nya ada," ungkap Didit Wijaya didampingi Roy.

"Ternyata pemiliknyaudahganti dan bilangudah enggak kerja sama dengan applikasi itu. Terus kenapa iklan hotel itu masih ada di applikasi yang disebut salah satuunicornIndonesia," tambah Didit.

Didit menegaskan, pihak aplikasi agentravelitu sudah mengakui kesalahannya. Namun, dari hasil pertemuan belum menemukan perdamaian.

Didit juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya dengan pasal Tindak Pidana Perlindungan Konsumen. Tak hanya itu, Didit juga berencana untuk mengajukan gugatan perdata ke pengadilan.

"Sebetulnya saya sedih, tapi saya ketawa ketika dia komplain ke saya cerita jadi gelandangan di Phuket. Padahal tidak ada bayangan di saya perusahaan besar itu bisa mengecewakan konsumennya," pungkasRoy Marten.

(pri/bin)