Gas Air Mata Masih Tersisa di dekat DPR, Warga Gunakan Masker

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Sejumlah pengguna jalan yang melintas di belakang gedungDPR RI, Jalan Lapangan Tembak, Jakarta, Kamis (26/9), terlihat melindungi saluran pernafasan dengan tangan atau pun masker dan kain dari sisa gas air mata yang digunakan aparat pada demoricuh, Rabu (25/9) malam.

Menurut pantauanCNNIndonesia.com, hari ini (26/9), pada sekitar pukul 07.45 WIB, pejalan kaki yang kebanyakan sedang berjalan menuju tempat kerja mereka kesulitan untuk melalui sisi jalan Lapangan Tembak.

Aroma gas air mata masih membuat pedih pandangan dan membuat panas pernapasan. Sejumlah pejalan kaki terlihat batuk-batuk akibat aroma gas air mata.

Pembatas jalan dari beton pun masih terpasang di ujung jalan menuju ke stasiun Palmerah. Hal itu memaksa beberapa pengendara sepeda motor naik ke trotoar untuk mempercepat jalan mereka

Pejalan kaki pun harus meloncati pembatas atau mencari celah dari pembatas yang terbuka. Celah di antara pembatas beton ada di ruas jalan sehingga pejalan kaki dan sepeda motor bergantian melaluinya.

Kondisi tersebut menyebabkan lalu lintas di sekitar jalan Lapangan Tembak juga terpantau padat lantaran kendaraan bermotor harus mencari celah-celah kecil dari pembatas yang masih terpasang itu.

Sepeda motor tampak bisa melalui celah meski tersendat. Namun, sejumlah kendaraan roda empat memilih memutar balik karena tidak bisa lewat.

Selain itu, sampah bekas pembungkus makanan yang terbuat dari plastik danstyrofoamterlihat tercecer di sekitar sisi dan ruas jalan. Tampak dedaunan dan tanaman yang rusak akibat massa aksi demo di sekitar gedung DPR.

Sejumlah petugas kebersihan pun terlihat lalu lalang mengumpulkan dan membersihkan sampah.

Kerusuhan kembali pecah sejak kemarin hingga tadi malam. Bentrokan terjadi antara massa dari pelajar dengan polisi yang mengamankan Kompleks Senayan. Belum diketahui jumlah korban. Namun polisi mengamankan ratusan pelajar dalam insiden ini. 


Berita Terkait