Gatot Brajamusti, Aspat, dan Seks 'Threesome' di Padepokan

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising


Pengakuan menghebohkan keluar dari mulut Gatot Brajamusti. Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, tersangka kasus narkoba dan kepemilikan senjata api ilegal itu mengakui adanya aktivitas presta seks di Padepokan Brajamusti.

"Dia juga mengakui pernah melakukan 'threesome' dengan beberapa wanita secara bersamaan. Ini diperkuat oleh pengakuan dari istrinya," kata Komisaris Besar Awi Setiyono di kantornya, Kamis, 6 Oktober 2016.

Lebih lanjut dikatakan Awi, aktivitas seks yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti tergolong tak lazim. Sebab, mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) itu juga kerap kali berhubungan badan dengan beberapa perempuan secara bergiliran.

"Dia mengakui melakukan persetubuhan dengan korban-korbannya secara bergiliran, satu per satu masuk ke kamar," ucap Awi. Diduga, Gatot Brajamusti lebih dulu mencekoki perempuan-perempuan di padepokannya dengan sabu, yang juga dia sebut sebagai aspat.

Dugaan adanya pesta seks dan pengaruh sabu-sabu sudah dilontarkan penyanyi Reza Artamevia dan Elma Theana, saat diperiksa di Polda Metro Jaya, akhir September 2016. Keduanya diduga mengetahui soal ritual seks tersebut. "Gatot memperdayai korbannya dengan sabu-sabu, kemudian melakukan pesta seks," ujar Awi.

Selanjutnya: Cara-cara Gatot mengelabui korban

Berikut ini, cara-cara yang digunakan pendiri Padepokan Brajamusti itu untuk mengelabui korbannya, agar mau mengkonsumsi sabu dan mengikuti ritual seks.

1. Menyebut Sabu sebagai Aspat

Awi menuturkan, kepada polisi, Reza mengaku pesta seks itu diawali dengan menikmati sabu yang oleh Gatot disamakan dengan "aspat" atau makanan jin. "Sabu yang dimakan Gatot kemudian dibagikan kepada para korban dari mulut ke mulut. Hal itu juga dilakukan Reza dan Elma, yang ikut dalam pesta seks tersebut," kata Awi, dalam jumpa pers, di kantornya, Selasa, 27 September 2016.

Kakak Elma, Rency Milano, mengaku pernah melihat adiknya mengkonsumsi barang yang disebut Aspat di hadapannya. "Cuma dia jelasin cara make-nya itu sama kayak orang nyabu," ujarnya, kepada Tabloidbintang.com, 1 September 2016. "Dia (Elma) bahkan sempat mau mengeluarkan asap dari mulut dia ke mulut saya. Di situ saya enggak mau. Saya enggak tahu maksudnya dia apa mau keluarkan asap ke mulut saya."

2. Mengunakan Istilah Gaib, seperti Jin hingga Tuhan

Perempuan berinisial CT, murid Gatot pada 2007 hingga 2011, mengatakan bahwa Gatot sering menggunakan istilah gaib, semisal jin dan segala hal yang berkaitan dengan jin. Urusan seksual pun dikait-kaitkan dengan jin.

"Jadi dia (Gatot) adalah raja jin dan harus diberi makan dengan seks," ujar kuasa hukum CT, Rhony Sapulette, pada 9 September 2016.

Untuk memuluskan niatnya bersetubuh dengan para murid di padepokan, ujar Rhony, Gatot juga kerap berbalik mengaku sebagai Tuhan. Pengakuan Gatot yang berubah-ubah itu, Rhony melanjutkan, diawali dengan pemberian narkoba yang diduga jenis sabu kepada muridnya.

Narkoba itu oleh Gatot disebut sebagai aspat. "Aspat itu disebutnya (Gatot) adalah makanan jin," kata Rhony.

3. Menyebut Aspat adalah Obat

Pengacara Reza Artamevia, Ramdan Alamsyah, mengungkapkan kliennya mengkonsumsi obat yang disebut Aspat. Menurut Ramdan, Aspat adalah ramuan khusus yang dikonsumsi Reza ketika kurang enak badan. Malam itu (saat ditangkap di Mataram, Lombok, Minggu, 28 Agustus 2016), dia memakai Aspat karena flu.

Menurut Ramdan, hanya Gatot yang tahu apa saja kandungan di dalam Aspat. "Reza tidak tahu-menahu," kata Ramdan, 10 September 2016.

Selanjutnya: Pengacara Gatot Brajamusti membantah...

<!--more-->

Achmad Rifai, kuasa hukum mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti, membantah kalau kliennya itu mengaku sebagai malaikat di hadapan seluruh anggota padepokannya.

"Tidak pernah ada kalimat itu, tidak ada mengaku sebagai malaikat," kata Achmad Rifai yang ditemui usai mendampingi pemeriksaan Gatot Brajamusti oleh Tim Subdit Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya di Mapolda NTB, Kamis.

Bahkan dia juga menepis adanya tuduhan pemerkosaan yang dilaporkan oleh CT, seorang wanita yang mengaku kerap disetubuhi Gatot Brajamusti, terhitung sejak ikut bergabung dalam padepokan Gatot Brajamusti di Jakarta Selatan.

"Tidak ada pemerkosaan dan tidak ada pelecehan seksual disitu. Yang ada mereka sudah berteman lama, kemudian tiba-tiba muncul laporan yang seolah-olah terjadi perbuatan di luar itu semua, tidak ada ceritanya begitu," ujarnya.

Lebih lanjut terkait dengan tuduhan yang mengarah kepada kliennya ini, Achmad Rifai memaparkan, ketika seseorang datang melapor ke pihak kepolisian, maka sudah seharusnya ditindaklanjuti dengan mengklarifikasi kepada pihak yang disangkakan.

"Yang jelas apa yang sudah mereka sampaikan itu tidak benar dan pemeriksaan ini terkait memberikan keterangan atas tuduhan itu, apakah laporan ini sesuai atau tidak," ucapnya.

AVIT HIDAYAT | EGY ADYTAMA | TABLOID BINTANG | ANTARA

Berita Terkait: