GIIAS 2018: Jimny oh Jimny, Kamu Kenapa Sih?

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Nostalgia era 1990an siap terulang lagi di Tanah Air, setelah Suzuki Indonesia menggoda para fanboy untuk kembali bercengkrama dengan Suzuki Jimny.

Apa istimewanya mobil ini sih? sampai-sampai, jauh sebelum kemunculannya di Tanah Air pun, sudah ramai dibicarakan dan diburu bocorannya.

Dan benar saja, sejak muncul di hari pertama GIIAS 2018 sampai 4 hari penyelenggaraannya, Suzuki Jimny gak pernah sepi. Selalu ada saja manusia-manusia yang berkerumun disekitarnya.

"Sampai bapak Presiden Jokowi juga tertarik, karena ini mobil pertama beliau saat masih kuliah. Dan banyak yang nelpon saya macam-macam, mulai pengusaha sampai jenderal," ujar Subronto Laras Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional.

Jimny oh Jimny, kamu kenapa sih? Suzuki Jimny terbaru langsung jadi magnet di booth Suzuki GIIAS 2018. Padahal, hanya dipajang belum dijual.

Debut sejak 1970an di Indonesia, sampai sekarang Suzuki Jimny masih berkeliaran gak hanya di lintasan offroad, tapi juga di jalan raya.

Dimensinya memang kecil untuk sebuah SUV, namun dengan bekalan All Grip membuat Jimny digdaya untuk diajak kemana saja, termasuk medan berat offroad.

Dan sosok ikoniknya memang gak hilang begitu saja meski sudah lebih dari beberapa dekade. Jimny tetaplah Jimny, 'mainan' yang membuat orang dewasa merengek untuk bisa membelinya.

Tampilannya tetap sederhana, dengan kesan kotak yang kental. Lampu utama bulat dan grill ala-ala SUV pada umumnya.

Kabinnya juga tetap dipertahankan tampil sederhana, kecuali layar sentuh audion yang kini bergaya floating. Tuas transmisi dan tuas Allgrip berada di konsul tengah, menegaskan kalau ini mobil 4x4.

Meski dimensinya imut, Suzuki Jimny dirancang layaknya Toyota Fortuner maupun Pajero Sport dengan rangka model tangga alias ladder frame.

Padanan tersebut diadu dengan suspensi 3-link rigid axle dengan per keong di keempat roda. Begitu pun dengan teknologi Allgrip Pro yang menopang sistem penggerak empat roda.

Menariknya lagi ada sebongkah mesin yang sama dengan Suzuki Ertiga, mesin yang diprediksi bakal populer dengan kode K15B berkapasitas 1.500cc.

Tidak seperti Jimny lawas yang punya tenaga pas-pasan, bekalan 100 hp dan torsi puncak 130 Nm tentu lebih dari cukup untuk mengajak Suzuki Jimny bermain.

Namun, Suzuki sepertinya masih cek ombak sebelum benar-benar meluncurkannya ke pasaran. Apalagi, Suzuki berambisi untuk memproduksinya secara lokal di Indonesia.

"Sedang kita usahakan untuk produksi di sini. Itu akan menguntungkan buat kami dan konsumen," kata Subronto lagi.

Suzuki sudah punya semua fasilitas yang dibutuhkan untuk memproduksi lokal Jimny. Meski begitu, Suzuki tidak menjamin harga yang jadi lebih murah ketika Jimny di produksi lokal.

Namun, lokalisasi Jimny diprediksi bakal membuat Suzuki Indonesia lebih leluasa melakukan customisasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.

Saat ini, Jimny hanya tersedia dalam versi penggerak roda Allgrip, alias 4x4, sehingga wajar karen perpajakan harganya lebih mahal.

Dan bukan tidak mungkin, versi lokal dari Jimny nanti bisa membuat Suzuki menawarkan sistem penggerak 4x2 yang banderolnya pasti lebih murah.

Dengan semua modal tersebut, model yang ikonik, mesin lebih bertenaga, sistem penggerak 4x4 Allgrip, serta banderol yang seharusnya gak mahal, membuat Jimny sangat berbahaya.

Era kebangkitan Suzuki pun di depan mata dengan hadirnya All new Jimny.

Mau tau ada apalagi di booth GIIAS 2018 Suzuki? Pantengin videonya gaes!