Giliran Mazda Ikutan Terlibat Skandal, Ribuan Unit Mobil Diinvestigasi

pada 7 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Setelah Daihatsu, Toyota, Honda, Suzuki, bahkan Yamaha, kini giliranMazdayang juga ikut terseret skandal pengujian kendaraan di Jepang.

Pemerintah Jepang melalui Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) juga meminta Mazda untuk melakukan penyelidikan.

 

 

Dikutip dari siaran pers resminya,Mazda Motor Corporationmenyelidiki 2.403 pengujian untuk pengajuan izin tipe kendaraan.

Hasil investigasi menemukan kejanggalan pada total lima pengujian dalam dua kategori pengujian yang dilaporkan ke Kementerian pada 30 Mei.

Kejanggalan yang teridentifikasi kali ini meliputi produksi 150.878 unit dan penjualan 149.313 unit.

"Kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan kepada pelanggan, mitra bisnis, dealer, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya yang terkait dengan Mazda," tulis keterangan resmi Mazda.

Mazda menemukan adanya kejanggalan dalam uji tabrak tiga model yang kini tidak lagi diproduksi.

Dalam uji sertifikasi untuk perlindungan penumpang jika terjadi tabrakan dari depan, mobil Mazda menggunakan perangkat eksternal untuk memicu aktivasi airbag secara tepat waktu.

Padahal seharusnya, airbag mengembang secara spontan berdasarkan deteksi tabrakan yang dibaca oleh sensor.

Model yang terdampak kasus ini antara lain Mazda Atenza, Mazda Axela, dan Mazda Atenza/Mazda6. Semua model yang terdampak hanya dijual di Jepang.

Pelanggaran lain adalah penggunaan perangkat lunak pengendali mesin dalam pengujian pada dua model yang sedang diproduksi.

Dalam pengujian sertifikasi mesin bensin, seharusnya pengujian dilakukan dengan menggunakan software pengendali mesin yang kondisinya sama dengan versi produksi massal.

Namun ditemukan bahwa Mazda melakukannya dengan menggunakan software pengendali dimana fungsi penyesuaian waktu pengapian dinonaktifkan sebagian.

Model yang terdampak dalam kasus ini adalah Mazda Roadster RF dan Mazda2 yang dipasarkan di Jepang.

"Mengingat hasil penyelidikan, pengiriman model yang terkena dampak yang saat ini sedang diproduksi telah dihentikan sementara sejak 30 Mei," kata Mazda.

Sementara model yang sudah tidak diproduksi akan dilakukan pengujian ulang untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut telah memenuhi standar hukum.

 

 

Mazda menyatakan, tidak ada masalah keselamatan bagi pelanggan untuk terus mengemudikan kendaraan yang terkena dampak.

Mazda akan segera mengambil tindakan yang tepat seperti konfirmasi kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan dengan berkonsultasi dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata.

Mazda akan segera melakukan pengujian ulang dalam kondisi yang sama seperti pada kendaraan produksi massal dan melakukan persiapan untuk menjalani pemeriksaan ulang oleh pihak berwenang.