Gojek dan Telkomsel Bisa Wujudkan Teknologi Kendaraan Otonom di RI
Mobil otonom Telkomsel. (Foto: Uzone.id/Bagja Pratama)
Uzone.id- Masyarakat telah menyambut baik investasi Telkomsel ke Gojek. Dengan bersatunya kedua perusahaan nasional besar ini, banyak pihak mengharapkan kelahiran peluang atau layanan baru di bidang teknologi.
Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Joseph Matheus Edward juga memprediksi sejumlah inovasi baru yang bakal muncul dari Telkomsel dan Gojek, khususnya dalam hal teknologi 5G.
Baca juga:Inovasi yang Diprediksi Akan Hadir Berkat Kolaborasi Telkomsel dan Gojek
Dalam wawancara khusus denganUzone.id, Ian menyatakan bahwa Gojek kelak bisa menjalankanautonomous vehiclealias kendaraan yang berjalan tanpa pengemudi dengan dukungan teknologi 5G.
Ia menjelaskan, “Gojek bisa jadi menjalankanautonomous vehicleatau mengemudi secara otomatis di masa depan. Itu konsepnya 5G, nah kemampuan itu hanya dimiliki Telkomsel sebenarnya, karenafiber opticyang paling besar itu punyanya Telkom.”
“Dengan adanya 5G ke depan, Gojek sangat diuntungkan. Bisa jadi akan ada pengiriman barang menggunakandrone,” imbuhnya dalam wawancara via telepon.
Ian memandang pengembangan teknologi 5G ke depan akan seperti itu. Kehadiran teknologi 5G di Indonesia mungkin masih lama, bisa lima atau tujuh tahun lagi. Namun, menurutnya, semua itu harus disiapkan dari sekarang. “Jangan pas sudah ada, baru mulai, itu terlambat,” ujar Ian.
Apa yang dikatakan Ian tentu mengingatkan kita pada momen Asian Games 2018. Waktu itu, Telkomsel sebenarnya sudah memamerkan teknologi 5G melaluiautonomous vehicle.Uzone.idsempat menjajal mobil tersebut di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Dalam wawancara denganUzone.idketika itu, Indra Mardiatna,Vice President Technology & System Telkomselmenyatakan, "Mobil otonom ini merupakan bagian dari konsepvehicle-to-xyaitu sistem transportasi cerdas yang dapat mengatur lalu lintas, memastikan perjalanan menjadi aman di masa depan.”
Dibawa jauh-jauh dari Perancis. Mobil ini digarap Navya dan dilengkapi teknologi ST Engineering dan Telkomsel. Mobil yang melaju secara otomatis tanpa sopir ini memadukan teknologiLight Detection and Ranging(LIDAR),Artificial Intelligent (AI) dan koneksi 5G milik Telkomsel.
Baca juga: Industri Telekomunikasi Sambut Positif Langkah Telkomsel Investasi ke Gojek
Koneksi 5G tersebut memungkinkan transfer data sampai lebih dari 20 gbps serta low latency 1 millisecond, sehingga mobil bisa berkomunikasi dengan objek sekitar dengan lancar.
Sensor-sensor tersebut bisa mendeteksi objek di sekitarnya dengan radius tiga meter. Jadi mobil akan merespon ketika ada objek yang menghalangi, apalagi sampai berpotensi bahaya. Kecepatan maksimalnya hanya 25 kpj. Namun, kalau ada objek di sekitarnya, kecepatan mobil bisa bervariasi tergantung kondisi.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Ian bahwa untuk bisa menjalankanautonomous vehicle, latensinya harus sangat rendah. “Supaya tidak tabrakan bagaimana, maka dia delay-nya harus kecil sekali, yang 5Gdelaykecil sekali jadi tidak tabrakan. Itu kemampuannya ada di Telkomsel denganserveryang canggih dan jaringan yang bagus,delay-nya harus kecil. Itu bisa menjadi inovasi pengiriman barang dan seterusnya di Gojek.”
Sekadar diketahui, Telkomsel menyuntik dana ke Gojek sebesar USD150 juta atau setara Rp2,1 triliun.
Investasi antara Telkomsel dengan Gojek akan memberikan dampak ekosistem yang luas semakin menancapkan kuku Telkomsel sebagai perusahaan digital, serta memperkuat konsistensi perusahaan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, meskipun penuh tantangan di tengah pandemi.
VIDEO: Hands On Xiaomi Mi 10 Ultra