Google Disuruh Ngebut Pakai AI buat Basmi Judol, Ini Alasan Menkominfo
Uzone.id– Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi telah bertemu dengan pihak Google Indonesia untuk membahas lebih jauh mengenai penerapan AI dalam membasmi perjudian online ilegal.
Tepatnya pada hari Rabu, (05/06), Menteri Komunikasi Budi Arie Setiadi membenarkan dirinya telah melangsungkan diskusi bersama Google terkait rencana tersebut.
“Betul, saya sudah bertemu Google. Pemrosesan laporan konten judi online bisa menjadi jauh lebih cepat dengan bantuan AI. Akurasi-nya pun tinggi,” kata Budi Arie dalam pesan singkatnya kepada awak media.
Menurutnya, teknologi berbasis AI untuk membasmi konten perjudian online di ruang digital Indonesia akan sangat membantu upaya pemerintah yang saat ini menggunakan kombinasi manusia dan mesin.
“Ini sangat membantu, karena selama ini pemrosesan laporan masih dilakukan dengan kombinasi antara manusia dan mesin,” tambahnya.
Dalam agenda pertemuan ini, Budi Arie juga mendesak Google untuk segera menerapkan teknologi ini di Indonesia, dengan tetap memastikan aspek keamanan siber dan tata kelola yang baik.
“Saya sudah minta agar teknologi ini segera diterapkan. Tentu dengan tetap memastikan aspek keamanan siber dan tata kelola yang baik,” ujar Budi Arie.
Sebelumnya, ditemui dalam acara Google AI untuk Indonesia Emas 2045, Budi Arie menyampaikan pihaknya akan bertemu dengan Google untuk membahas inisiatif Google AI untuk pemberantasan judi online.
Google sendiri sebagai platform digital turut memberikan bentuk partisipasi mereka dalam program-program pemerintah. Budi Arie pun percaya kalau teknologi yang akan dirancang Google merupakan salah satu teknologi canggih dan ampuh untuk membasmi judi online.
“Google membantu dengan teknologi google AI-nya. Nanti disampaikan, canggih deh pokoknya. Kalo nggak canggih bukan Google namanya,” ujar Budi Arie pada hari Senin, (03/06) lalu.
Perjudian online memang masih menjadi musuh masyarakat dan pemerintah Indonesia saat ini. Berbagai upaya pun dilakukan untuk memberantas game ilegal yang merugikan perekonomian masyarakat tersebut.
Saat ini, tepatnya baru 3 bulan pertama di tahun 2024, transaksi dan perputaran uang di judi online sudah mencapai lebih dari Rp100 triliun. Hal ini disampaikan oleh MenKominfo, Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers yang beberapa waktu lalu.
“Tahun 2023 itu transaksi judi online mencapai Rp327 triliun dan di kuartal pertama 2024 itu sudah menyentuh angka Rp100 triliun untuk 3 bulan di tahun ini,” kata Budi Arie beberapa waktu lalu.