Google Street View Dilarang di India

pada 9 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
| June 13, 2016 10:56 am




Rencana Google memperkenalkan layanan Street View ke India, tampaknya mendapat hambatan. Kementerian dalam negeri mengatakan, telah menolak sebuah aplikasi.

Kabarnya, alasan pemblokiran tersebut untuk masalah keamanan. Meskipun begitu, larangan ini belum mendapat persetujuan dari pemerintah.

Beberapa bulan lalu, perusahaan menerapkan untuk membawa fitur Street View menunjukkan gambar panorama 360 derajat, mulai dari jalan-jalan, monumen, gunung dan sungai. Layanan itu pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 2007.

Seorang juru bicara kementerian dalam negeri memberikan pernyataan kepada AFP, bahwa usulan Google telah ditolak tetapi belum mendapat keputusan akhir.

“Kami telah menolak rencana Google untuk memperluas fitur peta. Keputusan akhir akan datang mudah-mudahan tahun ini,” ucap juru bicara tersebut, seperti dilansir dariDaily Mail, Senin (13/6/2016).

Sejak diluncurkan pada tahun 2007, Google Street View telah menangkap beberapa tujuan sangat luas dan indah di dunia, termasuk hutan hujan Amazon, Antartika dan Arktik Kanada.

Street View saat ini tersedia di India untuk beberapa tempat wisata, termasuk Taj Mahal di Agra dan monumen Delhi Qutub Minar.

Surat kabar India mengungkapkan, izin untuk fitur tersebut ditolak setelah kementerian pertahanan India mengangkat bendera merah.

“Kementerian pertahanan mengatakan itu tidak mungkin untuk memantau layanan setelah diluncurkan dan akan merugikan keamanan nasional,” ucap seorang pejabat senior pemerintah.

Beberapa laporan telah menyarankan penundaan itu karena rancangan undang-undang yang kontroversial, seputar aturan baru yang ketat pada penerbitan peta. Peta merupakan isu yang sangat sensitif di India, yang telah lama berjalan seputar sengketa perbatasan dengan beberapa negara tetangga, seperti pembagian wilayah Himalaya dari Kashmir.

India adalah pasar yang luas namun kerap menantang kehadiran Google, hanya seperempat dari 1,2 miliar warganya online.

Tahun lalu, Chief Executive Google Sundar Pichai kelahiran India, mengunjungi negara itu dan menguraikan rencana untuk membawa ratusan juta orang India online.