Grab Indonesia Uji Coba Mobil Listrik di Jakarta Awal Tahun 2020
Grab Indonesiamematangkan rencana untuk melakukan uji coba mobil listrik pada Januari 2020. Untuk tahap awal, Grab akan melakukan uji coba 20 unit mobil listrik Hyundai bagi mitra GrabCar di Jakarta.
Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan kepadaTech in Asiamenyatakan;
- uji coba tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data kebiasaan pelanggan,
- menentukan potensi lokasi Stasiun Pengisian Listrik Umum (charging station),daya tempuh, hingga
- pengaruhnya terhadap pendapatan mitra.
“Masih dalam proses, kita ingin tahu respons penumpang seperti apa sebelum bisa kitascale updan kasih masukan keprivate sector.Kita akan membantu partisipasi di ekosistem dengan data tersebut,” ujarnya di sela-sela Euromoney Conferences bertajuk “The Indonesia Financing and Investment Forum 2019.”
Grab sebelumnya telah melakukan uji coba mobil listrik di Singapura pada awal tahun ini. Mereka menggandeng perusahaan penyedia listrik Singapore Power (SP) Group. Grab membeli 200 unit mobil Hyundai Kona, dan menyewakannya kepada mitra GrabCar dengan memberi diskon 30% untuk pengisian daya di stasiun pengisian listrik milik SP Group.
Adapun uji coba yang akan dilakukan di Indonesia tahun 2020 mendatang masih menjadi bagian dari kerja sama antara Grab dengan Hyundai Motor Company dan Kia Motors Corporations.
Kedua perusahaan tersebut pada November 2018 telah mengumumkankomitmen pendanaan tambahan senilai US$250 juta (sekitar Rp3,5 triliun) untuk proyek percontohan kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Ongki menjelaskan, dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air, Grab memosisikan dirinya sebagai penyedia permintaan bagi produsen kendaraan listrik. Permintaan itu didorong dari jutaan mitra pengendara sepeda motor dan mobil yang tergabung dalam GrabBike dan GrabCar.
Dia menambahkan, tantangan mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia cukup banyak. Selain membutuhkan investasi yang besar, pelaku usaha juga perlu kepastian jaminan hukum dan regulasi dari pemerintah, ketersediaan infrastruktur, dan model bisnis yang menguntungkan bagi semua pihak.
Ongki membandingkan, penggunaan kendaraan listrik di Singapura dapat menghemat ongkos bahan bakar hingga 60%, sedangkan di Indonesia hanya 30% karena masih adanya subsidi BBM dari pemerintah.
Dalam hal regulasi, dia menilai pemerintah Singapura cenderung membiarkan mekanisme pasar bekerja terlebih dahulu. Sementara di Indonesia, pelaku usaha baru bisa mengembangkan ekosistemnya setelah adanya regulasi.
“Kalkulasi investasi untuk EV [Electronic Vehicle]masih 2,6 kali lebih besar dari kendaraan berbahan bakar. Komponen terbesar adalah baterai. Merumuskan model bisnis yang tepat untuk stasiun pengisian daya juga cukup menantang,” ujarnya.
Pada Oktober lalu, Grab juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan PLN untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Nota kesepahaman itu diteken oleh 20 perusahaan yang berkepentingan, mencakup BUMN dan swasta.
Selain Grab, perusahaan transportasi lainnya yang juga menandatangi nota kesepahaman tersebut adalah Gojek, Blue Bird, Transjakarta, PT Mobil Anak Bangsa (MAB), dan Bakrie Autoparts.
(Diedit olehAncha Hardiansya)
This postGrab Indonesia Uji Coba Mobil Listrik di Jakarta Awal Tahun 2020appeared first on Tech in Asia.
The postGrab Indonesia Uji Coba Mobil Listrik di Jakarta Awal Tahun 2020appeared first onTech in Asia Indonesia.