Gunung Soputan Erupsi Empat Kali Sejak Pagi

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kepala Pos Pengamatan Gunung Soputan di Silian, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut) Asep Saefuloh mengemukakan bahwa Gunung Soputan sudah erupsi sebanyak empat kali sejak letusan pertama. "Hingga saat ini status Gunung Soputan masih siaga level III," kata Saefuloh di Manado, Rabu (3/10).

Dia mengatakan, letusan pertama terjadi pukul  08.47 WITA. Letusan kedua terjadi pukul 10.44 WITA, letusan ketiga pukul 11.12 WITA dan letusan keempat terjadi pukul 11.52 WITA.

Pada periode pengamatan pukul 06.00 hingga 12.00 WiITA, ia menjelaskan, secara visual gunung tampak jelas dengan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna coklat dengan intensitas sedang hingga tebal. Ketinggian asapnya  2.000 hinga 5.000 meter di atas puncak kawah.

Ia menambahkan, gempa letusan sebanyak empat kali dengan amplitudo 37 hingga 39 milimeter selama 120 hingga 755 detik. Guguran sebanyak 25 kali dengan amplitudo 20 hingga 38 milimeter selama 10 hingga 205 detik.

Selanjutnya, gempa embusan terekam sebanyak 57 kali dengan amplitudo 21 hingga 38 milimeter selama 10 hingga 35 detik. Gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali dengan amplitudo 33 hingga 35 milimeter selama 10 hingga 12 detik. Serta tremor terus-menerus terekam dengan amplitudo 2 hingga 39 milimeter (dominan 35 milimeter).

Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kata Steve SM Rotti, staf pos pengamatan Gunung Soputan, telah mengeluarkan beberapa rekomendasi. Di antaranya, masyarakat diharapkan tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah barat-barat daya sejauh 6,5 kilometer dari puncak. Puncaknya merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.

Selanjutnya, warga di sekitar Gunung Soputan dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu. Warga juga diharapkan mewaspadai potensi ancaman aliran lahar pascaerupsi di mana material terbawa oleh air terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu