Habiskan Akhir Pekan dengan Leyeh-Leyeh

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Leyeh-leyehdi akhir pekan sering terkesan seperti sebuah perilaku kurang bermanfaat dan malas. Namun, sebuah studi dari Swedia justru mendapati ada keuntungan dari berbaringan santai saja di waktu libur.

Penelitian dari Universitas Stockholm ini menunjukkan bagaimana umur dan rata-rata jam tidur seseorang mempengaruhi kesempatan mereka untuk dapat memiliki umur panjang. Dengan menggunakan 43 ribu orang koresponden, peneliti menemukan bahwa orang berusia 65 tahun ke bawah memiliki pengaruh paling banyak dengan seberapa lama mereka tidur.

Bagi mereka yang rata-rata tidur kurang dari lima jam dan rata-rata lebih dari delapan jam per malam memiliki kemungkinan meninggal muda lebih tinggi.

Penelitian tersebut difokuskan pada jumlah rata-rata jam tidur. Peneliti memperhitungkan bahwa jika seseorang meningkatkan jumlah rata-rata jam tidur dengan memperbanyak tidur di akhir pekan untuk membayar 'utang' tidur di hari biasa. "Itu seperti Anda dapat mengimbanginya dengan tidur di akhir pekan," kata kepala peneliti studi ini, Torbjrn kerstedt.

"Ini menjadi efek dalam argumen mengenai kemalasan di akhir pekan. Mungkin ada batas atas, tapi lebih baik lagi untuk memperbanyak (jam tidur) di akhir pekan dibanding tidak melakukannya sama sekali," lanjutnya seperti dilansirMetro.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian tersebut bukan untuk begadang setiap hari biasa dan membayarnya di akhir pekan. Penelitian sebelumnya menunjukkan pentingnya memiliki waktu tidur yang teratur dan tidur malam akan memiliki efek buruk yang akan muncul keesokan harinya seperti kelelahan, kurang fokus, dan stres.

Salah satu cara terbaik adalah memiliki jam tidur yang sama setiap malam dan menjaga rutinitas sebelum tidur. Namun sekarang, jika seseorang terlalu lelah dalam bekerja di hari biasa, tidak ada salahnya untukleyeh-leyeh(berbaring untuk melepaskan penat) di akhir pekan.  Tentu hal tersebut membuat jangka hidup seseorang menjadi lebih lama dan tidak merasa bersalah.