Halodoc Masuk 100 Perusahaan Teknologi Kesehatan Dunia

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: National Cancer / Unsplash)

Uzone.id- Halodoc,startupyang fokus dalam memberikan akses layanan kesehatan asal Indonesia dinobatkan jadi salah satu dari 100 perusahaan layanan kesehatan digital top dunia, berdasarkan The Healthcare Technology Report.

Halodoc menempati posisi ke-60 di daftar bergengsi tersebut, satu-satunya perusahaan asal Indonesia, dan salah satu di antara dua perusahaan terpilih yang berasal dari Asia untuk kategoriconsumer healthtech.

Seleksi dilakukan secara mendalam termasuk terhadap kualitas produk, pemanfaatan oleh pengguna, manajemen, efektivitas organisasi, juga kinerja pertumbuhan perusahaan.

The Healthcare Technology Report dalam laporannya mengatakan bahwa Halodoc berada di garis terdepan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia, di mana teknologinya mampu menghadirkan layanan tes dan vaksinasi Covid-19 yang aman, nyaman dan efisien.

BACA JUGA:Indosat Akui Ada Gangguan pada Twitter

Pencapaian ini juga menjadimilestonemembanggakan untuk industritelehealthIndonesia, mengingat Halodoc, yang saat ini fokus beroperasi di wilayah Indonesia, berhasil ditempatkan sekelas dengan perusahaan-perusahaan kesehatan global termasuk 3M Health Care, Illumina, dan Johnson & Johnson yang telah berdiri sejak 1886.

Sejumlah perusahaan rintisan yang ikut terpilih dalam daftar tersebut juga tergolongstartupternama dengan pertumbuhan impresif, seperti GRAIL dan Capsule dari Amerika Serikat, serta DNA Script yang berbasis di Prancis.

Jonathan Sudharta, CEO dan Co-founder Halodoc mengungkapkan bahwa pencapaian ini jadi sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan bagi Halodoc untuk masuk ke daftar 100 perusahaan healthcare digital terkemuka dunia, apalagi disandingkan dengan berbagai perusahaan besar berskala global yang telah berdampak besar ke masyarakat dunia.

"Hal ini kembali membuktikan bahwa startup anak negeri memiliki daya saing tinggi di skala global, sekaligus memotivasi kami untuk terus berinovasi untuk memberikan akses layanan kesehatan yang merata dan mudah bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Tentunya akselerasi ini tidak dapat terjadi tanpa dukungan penuh dari pemerintah yang sudah sangat terbuka akan adopsi digital khususnya dalam sektor kesehatan sebagaimana tercermin dari Peta Jalan Transformasi Kesehatan Digital 2021-2024 dari Kementerian Kesehatan RI,” kata Jonathan Sudharta.

Seratus perusahaan layanan kesehatan digital tersebut dibagi dalam 5 kategori, yaitu medical device, healthcare software, communication technology, biotech, dan consumer healthtech, yang dianggap tidak hanya memimpin modernisasi sektor kesehatan tetapi juga turut mendemokratisasi layanan kesehatan yang merata.

Mereka terpilih karena dianggap telah merevolusi cara hidup, khususnya di bidang kesehatan yang menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat.