Hapus Postingan Ismail Haniyeh, Turki dan Malaysia Kecam Instagram
Uzone.id— Aplikasi milik Meta, Instagram, berhasil membuat dua negara murka dalam waktu yang hampir bersamaan. Bahkan, salah satu diantaranya memutuskan untuk memblokir Instagram, padahal negara ini adalah salah satu pengguna terbanyak Instagram.
Yap, Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi (BTK) Turki memutuskan untuk memblokir akses Instagram pada Jumat, (02/08). Tidak disebutkan alasan jelas kenapa Turki memutus akses ke salah satu aplikasi populer ini.
Namun, menurut surat kabarSabah,dikutip dariVoice of America, Sabtu, (03/08), pemblokiran tersebut dilakukan sebagai respon Turki karena Instagram menghapus postingan pengguna Turki yang mengungkapkan rasa duka cita atas meninggalnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Pemblokiran tersebut dilakukan beberapa hari setelah Fahrettin Altun, direktur komunikasi kepresidenan dan ajudan Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengkritik platform oleh Meta yang mencegah para pengguna Turki mengunggah pesan-pesan duka cita untuk Haniyeh.
Sebagai informasi, pemimpin diplomatis Ismail Haniyeh meninggal pada Rabu, (31/07), di Tehran, Iran akibat serangan udara yang menargetkan kediamannya.
Selain Turki, negara lain yang juga dibuat geram oleh Meta adalah negara tetangga Indonesia, Malaysia.
Anwar Ibrahim selaku Perdana Menteri (PM) Malaysia menunjukkan kegeramannya terhadap Meta serta melontarkan peringatan keras pada platform milik Mark Zuckerberg. Malaysia juga meminta penjelasan penuh dari Meta terkait postingan pihaknya yang menampilkan percakapan antara Datuk Seri Anwar Ibrahim dan para pemimpin Hamas.
“Pemerintah menyesalkan tindakan Meta. Saya meminta penjelasan Meta mengapa postingan atau konten yang diunggah di akun resmi Perdana Menteri menjadi target,” kata Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, dikutip dari The Star.
Ia menyebut ada dua kemungkinan kenapa postingan ini dihapus, pertama karena postingan tersebut menyangkut Ismail Haniyeh dan organisasi perjuangan Hamas. Kedua, karena adanya aduan dari beberapa pihak.
"Sejauh ini, kami belum menerima penjelasan lengkap, dan kami sedang menunggu tanggapan dari Meta," ujar juru bicara pemerintah Malaysia.
Sebelumnya, tiga unggahan Instagram Perdana Menteri Malaysia yang berisi mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh dan foto-foto pertemuan dengan pemimpin Hamas, telah dihapus dari platform media sosial tersebut.
Penghapusan unggahan-unggahan tersebut disertai dengan keterangan "Individu dan organisasi yang berbahaya."
Selain dua negara ini, Meta dan Instagram cukup aktif menghapus konten-konten yang berkaitan dengan pembunuhan Ismail Haniyeh, salah satunya adalah postingan dari salah satu jurnalis Palestina, Motaz Azaiza yang juga di-take down beberapa saat setelah diunggah.