Harga Sayuran Naik Jelang Lebaran

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Seminggu menjelang lebaran sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Majalengka masih terbilang normal, hanya beberapa komoditas sayuran yang mengalami kenaikan cukup berarti. 

Kenaikan harga diperkirakan baru akan mengalami kenaikan dua hari menjelang lebaran atau paling cepat empat hari menjelang lebaran.

Menurut keterangan sejumlah pedagang sayur di pasar Majalengka dan Kadipaten harga yang sudah mengalami kenaikan diantaranya kol yang kenaikannya mencapai Rp 4.000 per kg,  semula harganya hanya Rp 8.000 per kg kini naik menjadi Rp 12.000 per kg, tomat naik menjadi Rp 12.000 padahal semula hanya 8.000 per kg. Kentang yang semula Rp 15.000 kini naik Rp 5.000 per kg menjadi Rp 20.000 per kg.

Kenaikan juga terjadi pada harga bawang daun yang kenaikannya baru sehari, harga yang semula hanya Rp 7.000 per kg kini menjadi Rp 12.000 per kg, cabe rawit kini naik menjadi Rp 50.000 per kg yang semula hanya Rp  35.000 per kg, cabe kriting yang semula hanya Rp 18.000 per kg kini menajdi Rp 25.000 per kg, sedangkan cebe merah besar mencapai Rp 52.000 per kg yang semula hanya Rp 30.000 per kg.

Harga turun

Harga bawang putih menurut seorang pedagang Burhan kini sudah turun cukup signifikan diduga akibat melimpahnya bawang impor serta Bandar yang semula menimbun barang kini dijual ke pasaran. Harganya yang semula mencapai hampir Rp 90.000 per kg kini hanya Rp 50.000 per kg, beberapa minggu sebelumnya harga masih mencapai Rp 70.000 per kg.

“Sekarang bawang putih turun hampir menyamai harga bawang merah. Harga bawang merah sendiri kini di tingkat pengecer mencapai Rp 40.000 per kg, namun untuk konsumen yang membeli dalam jumlah sedikit sekitar 1 ons jatuhnya mahal juga mencapai Rp 50.000 per kg,’ kata Burhan.

Menurut Indra dan Burhan, harga sayuran diperkirakan akan mengalami kenaikan dua hari menjelang lebaran, kenaikannya biasanya sangat tinggi. Namun bila dua hari jelang lebaran harga masih tetap stabil maka harga pada saat hari raya biasanya normal seperti hari-hari biasa.

Harga yang mengalami penurunan terjadi untuk telur ayam, yang semula mencapai Rp 22.000 per kg kini hanya Rp 19.500 saja per kg.

“Telur ayam turun, padahal permintaan cukup tinggi apalagi menjelang lebaran seperti sekarang, banyak ibu rumah tangga yang membuat kue,” kata Ana seorang ibu rumah tangga ditemui di pasar Majalengka.

Stabil

Sementara itu harga daging ayam dan sapi kini masih tetap stabil setelah mengalami kenaikana pada saat menjelang bulan Ramadan, untuk harga daging ayam menurut Cicih kini hanya Rp 38.000 per kg, lebih murah dibanding saat jelang puasa. Harga sebelum bulan puasa mencapai Rp 35.000 per kg. Demikian juga dengan harga daging sapi masih Rp 135.000 per kg turun sebesar Rp 15.000 dibanding sehari menjelang Ramadan.

“Harga daging sejak puasa juga belum normal betul artinya terjadi kenaikan dibanding sebelum puasa.  Ini biasa terjadi setiap ramadahan. Harga daging lokal untuk di daerah memang tidak bisa ditekan dengan banyaknya daging impor, karena tingginya permintaan konsumen yang memilih daging lokal disbanding daging impor yang katanya lebih segar. Disamping itu tingginya harga ini akibat harga sapi dari peternaknya juga tinggi.” kata Titin pedagang daging sapi.

Menurutnya kalau menghendaki harga daging murah di pasar tradisional seperti di Majalengka yang harus dilakukan adalah menekan harga sapi di tingkat petani.

“Hanya itu rasanya sulit karena peternak justru menghendaki harga sapi mahal, terkecuali harga sapi bakalannya murah,” ungkap Titin.***