Hari Kelahiran Stan Lee, ini 5 Kutipan Inspiratifnya Semasa Hidup
Uzone.id-- Kematian kreator komik Marvel, Stan Lee pada pertengahan November lalu memang begitu mengejutkan dan menyisakan duka mendalam bagi para fans. Jika Lee masih hidup, usianya menginjak 96 tahun di hari ini, Jumat (28/12).
Lee dikenal begitu menghargai dan mencintai penggemarnya dari seluruh dunia. Dia selalu setia hadir di acara komik atau konferensi yang membahas tentang komik maupun filmsuperhero. Lahir di New York City, 28 Desember 1922, warisan karya-karya Lee akan selalu dirayakan.
Baca juga:Fakta-fakta Tentang Stan Lee yang Menarik untuk Disimak
Memang, tak ada satu karya keluaran Marvel Comics yang murni buatan satu orang saja. Kontribusi dan imajinasi Lee menyumbang banyak bagi terciptanya deretan superhero terkenal seperti Spider-Man, Fantastic Four, Iron Man, Captain America, X-Men, dan lain-lain.
Semasa hidup, selain rajin memberi tanda tangan kepada para fans, Lee kerap berbicara di depan para media dan acara wawancara. Ada sejumlah kutipan yang dia ucapkan dan layak untuk dikenang.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikutUzone.idsajikan untuk kamu.
1. Tentang karakter minoritas
“Saya selalu memasukkan karakter-karakter minoritas ke dalam cerita, seringkali berperan sebagai pahlawan. Kita hidup di masyarakat yang beragam -- bahkan, di dunia yang penuh keberagaman ini kita harus belajar hidup dalam damai dan saling hormat dengan sesama.”
2. Tentangsuperpowerpadasuperhero
“Hanya karena kamu punya kekuatan super, bukan berarti kehidupan percintaanmu akan sempurna. Menurut sayasuperpowersecara otomatis membuat kita terbebas dari masalah kepribadian, masalah keluarga, atau bahkan masalah keuangan. Saya hanya mencoba menulis karakter semanusiawi mungkin yang kebetulan punyasuperpower.”
3. Tentang inspirasi
“Saya tidak punya inspirasi. Saya hanya punya ide. Ide dandeadline.”
4. Tentang harapan komiknya bisa laku
“Hal yang saya pikirkan ketika menulis cerita adalah, saya berharap komik-komik ini bisa laris jadi saya bisa mempertahankan pekerjaan ini dan dapat terus membayar uang sewa tempat tinggal. Tak pernah terbesit sekalipun karya ini dapat berevolusi menjadi sebesar sekarang.”
5. Tentang rasa malu sebagai komikus
“Dulu saya malu karena hanya menjadi penulis komik, sementara orang lain membangun jembatan atau berkarier di dunia kedokteran. Lalu saya sadar: hiburan adalah salah satu hal penting di hidup orang-orang. Bagi saya, jika kita bisa menghibur orang lain, maka kita telah melakukan hal baik.”