Hari Tidur Sedunia, Waktunya Perbaiki Kualitas Istirahat

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Banyak orang sadar kalau tidur adalah salah satu dari tiga pilar utama kesehatan, selain makanan sehat dan olahraga teratur. Istirahat yang cukup mampu menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit.

Namun, kesibukan di era modern ini membuat banyak orang mengabaikan tidur. Studi mencatat masalah tidur merupakan epidemi global yang mengancam kesehatan dan kualitas hidup sekitar 45 persen dari populasi dunia.

Tingginya masalah tidur dan kurangnya kesadaran masyarakat membuat World Sleep Society menginisiasi World Sleep Day (WSD) atau Hari Tidur Sedunia pada 2008. Sejak saat itu, Hari Tidur Sedunia diperingati setiap Jumat sebelum Musim Semi dimulai setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tidur.


Tahun ini, World Sleep Day diperingati pada 16 Maret. Pekan perayaan Hari Tidur Sedunia juga dinamai dengan Sleep Awareness Week. Pada peringatan Hari Tidur Sedunia, seluruh pegiat kesehatan bakal menyuarakan pentingnya tidur.

"Fokus WSD adalah untuk membawa kesadaran akan banyaknya beban masalah tidur. WSD secara terbuka menampilkan upaya pencegahan dan penanganan gangguan tidur," tulis World Sleep Society di situs resmi mereka.

Menurut survei yang dilakukan secara daring oleh Harris Poll dan Philips ini mengungkapkan bahwa ternyata masih banyak orang di seluruh dunia masih belum memprioritaskan tidur.

Berdasar pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, menurut survei dari 13 negara, sekitar 67 persen orang dewasa sadar bahwa mereka tahu tidur berdampak penting untuk kesehatan. Hanya saja, hanya 29 persen yang merasa bersalah punya kebiasaan tidur yang buruk.

Tahun ini, Hari Tidur Sedunia mengangkat tema Join the Sleep World, Preserve Your Rhythms to Enjoy Life. Tema ini mengajak orang untuk dapat mempertahankan ritme tidur agar bisa menikmati kehidupan.

Ritme yang dikenal dengan ritme sirkadian itu merupakan siklus di dalam tubuh yang memberikan banyak manfaat. Ritme itu harus dibangun dengan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya.


Ritme tidur yang teratur dapat menurunkan risiko gangguan tidur, kesehatan mental dan masalah kesehatan kronis seperti obesitas dan diabetes.

Psikolog klinis Aurora Lumbantoruan menyebut tubuh lebih menyukai keteraturan sehingga dapat menciptakan keseimbangan dalam tubuh.

"Tubuh kita menyukai rutinitas karena merasa lebih tenang dan merasa sudah tahu apa yang dilakukan. Ia merasa terkontrol sehingga mampu mengatasi stres," kata Aurora saat memperingati World Sleep Day di Jakarta bersama AMLIFE beberapa waktu lalu.

Berita Terkait