Hati-hati, Modus Kerja 'Like and Subscribe Video' Incar Banyak Korban

pada 1 tahun lalu - by

Uzone.id– Duh, ada-ada saja cara menipu zaman sekarang, makin hari sepertinya pelaku kejahatan siber semakin ‘cerdas’ untuk membuat modus-modus baru.

Terbaru, pelaku kejahatan siber menggunakan modus kerja lepas ataufreelanceyang sekarang banyak diincar masyarakat. Caranya, calon korban yang sudah masuk perangkap freelance ini harus like dan subscribe akun atau channel di berbagai media sosial untuk mendapat uang.

Menurut pakar siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, Rabu (31/05), taktik dasar yang digunakan mirip dengan taktik yang digunakan dalam skema Ponzi Robot Trading.

“Pada awalnya korban akan dibuai dengan penghasilan sesuai dengan yang dijanjikan. Setelah korbannya terlena, maka ia akan diarahkan untuk memasukkan member baru,” jelasnya.

Cara kerja penipuan ini adalah korban awalnya akan mendapat pembayaran yang sesuai dengan janji dan di transfer ke rekening masing-masing.

Lalu, jika sudah percaya, korban akan ditawari kesempatan untuk mendapatkan hasil lebih besar lagi. Tapi, tawaran kali ini tidak gratis melainkan ia harus menginvestasikan sejumlah uang untuk mendapat hasil yang dijanjikan sambil melakukan like dan subscribe ke akun yang ditentukan.

“Supaya korbannya lebih percaya lagi, mereka akan dimasukkan ke dalam satu grup Telegram bersama dengan member lain, yang mana ketika diberikan tugas terlihat bahwa member lain sangat bersemangat menjalankan tugas dan mendapatkan pembayaran,” jelas Alfons.

Melihat member lain yang bersemangat untuk transfer uang akan membuat member lainnya merasa FOMO (Fear Of Missing Out) dan ikut-ikutan. Hal inilah yang dimanfaatkan penjahat siber.

Pada akhirnya, ketika korban menyetor uang dalam jumlah besar, uang setoran tersebut akan ditahan dengan berbagai alasan yang digunakan penipu sebagai senjata agar korbannya menyetorkan sejumlah uang lagi jika tidak mau setoran awalnya hangus.

Dari sinilah penipu memanen uang dari korbannya, mereka pun akan menghilang dan menutup grup Telegram, meninggalkan korban yang baru sadar kalau mereka telah ditipu.

Bagaimana contoh nyata dari penipuan ini?

Pertama, penipu akan mengirimkan pesan WhatsApp/pesan biasa berisi penawaran kerja freelance dengan jam kerja fleksibel, bisa bekerja dari mana saja dan tanpa target.

Mereka juga diiming-imingi gaji Rp900 ribu hingga Rp1,8 juta setiap harinya hanya dengan melakukan like atau subscribe.

“Yang harus kalian lakukan adalah subscribe YouTube channel klien kami, tak ada target, tak ada penjualan, atau jam kerja. Kalian bisa kerja di waktu senggang dan mendapat penghasilan Rp900 ribu - Rp1,8 ribu,” tulisnya dalam Bahasa Inggris.

Mereka kemudian akan memberi 3 tugas awal lalu akan mendapat sebanyak Rp30 ribu. Lalu, setelah itu, korban akan diajak ke platform ‘kerja’ mereka yaitu grup Telegram.

Hal yang makin menggiurkan adalah bayaran Rp10 ribu per satu subscribe. Jika dipikir-pikir hal ini memang mencurigakan karena pemilik channel nantinya harus membayar tinggi untuk subscriber yang mereka dapatkan.

Tawaran ‘pamungkas’ kemudian diumumkan, namanya adalah ‘Prepaid Mission’, yang mana korban diminta untuk deposit sejumlah uang untuk mendapatkan cashback sebesar 30 persen. Misalnya, deposit 200 ribu lalu dijanjikan mendapat uang kembali sebesar 260 ribu dan seterusnya.

Yang paling besar, mereka menawarkan paket deposit hingga Rp100 juta dengan keuntungan mencapai 30 juta.

Terlihat menggiurkan, tapi semuanya hanya perangkap alias PENIPUAN. Setelah melakukan deposit, uang mereka dijanjikan ditransfer kembali dalam waktu 10 menit, namun nihil.

Mereka yang telah melakukan deposit sesuai dengan paket yang tersedia harus melakukan Top Up lagi agar deposit mereka tidak hangus. Setelah top up kedua, mereka harus ikut investasi lagi dalam jumlah lebih tinggi agar uang sebelumnya cair.

Korban juga diiming-imingi total aset (palsu) yang bisa mereka cairkan, hingga akhirnya mereka terus mengirim uang agar aset tersebut cair. Hal ini terjadi seterusnya hingga si penipu memanen uang dan uang korban diperas.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh masyarakat?

Penipuan ini bisa saja terjadi ke semua orang karena iming-iming freelance yang banyak diincar saat ini. Maka dari itu, masyarakat perlu curiga kalau ada tawarantoo good to be trueatau terlalu mudah dengan keuntungan besar.

Kemungkinan besar tawaran tersebut penipuan dan jangan sampai terkecoh denganscreenshottampilan aplikasi atau saldo yang diberikan karena semuanya mudah direkayasa.

Ingat selalu agar selalu menjaga kredensial m-banking dengan baik dan jangan memberi informasi lebih dari nama dan nomor akun/rekening ketika hendak menerima transfer.