Hati-Hati, Saraf Bisa Rusak Gara-Gara Keseringan Pakai Gadget

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Di tengah perkembangan teknologi, masyarakat seakan bergantung dengan penggunaan gadget atau gawai untuk bersosialisasi, mencari hiburan, hingga melakukan pekerjaan. Bagi pekerja media online misalnya, gawai merupakan kebutuhan sekaligus modal untuk menjalankan kewajibannya.

Tapi pernahkah Anda menyadari bahwa kebiasaan menggunakan gawai terlalu sering dapat memicu kerusakan saraf? Hal ini diungkapkan Konsultan Neurologis dari Departemen Neurologi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S.

Ia mengatakan kerusakan saraf akibat terlalu sering menggunakan gawai bisa berupa kesemutan, kebas, nyeri, serta kelemahan pada pergelangan dan telapak tangan yang jika berlangsung dalam waktu lama dapat berisiko menyebabkan gangguan saraf yang lebih berat, seperti kelumpuhan.

"Istilah medisnya disebut neuropati. Ini dapat disebabkan oleh penyakit, trauma pada syaraf, atau dapat juga karena komplikasi dan suatu penyakit sistemik seperti diabetes," ujar dia dalam temu media di Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi Pusat ini menambahkan, semua orang sebetulnya berisiko terkena neuropati. Bahkan kebiasaan sepele seperti mengendarai motor dan mobil, duduk lama di posisi yang sama, mengetik di komputer, hingga memakai sepatu hak tinggi juga dapat memicu risiko ini.

Untuk mencegah kerusakan saraf semakin parah, Manfaluthy menganjurkan masyarakat yang sering menggunakan gawai untuk rutin melakukan peregangan selama beberapa menit tiap 1 atau 2 jam sekali supaya saraf tidak mengalami kekakuan.

"Neuropati sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup, mengonsumsi gizi seimbang, olahraga teratur, istirahat cukup untuk regenerasi sel saraf, serta konsumsi vitamin neuropatik," tandas dia.