Uzone.id dan HelloMotion Academy Gelar Gathering Volume 6

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id dan Hellomotion Academy menyadari banyaknya minat anak muda terhadap dunia video, salah satunya adalah stop motion.

Melihat semangat dan antusiasme inilah kedua belah pihak mengadakan sebuah acara seru yaitu,HelloMotion Gathering Volume 6 dengan topik 'Receh Remeh Tapi Jadi Karya Kece!’

HelloMotion Gathering Volume 6 ini diadakan pada Sabtu, 29 April 2017 di Hellomotion High School di Ciputat, Tangerang Selatan. Tujuannya, memberikan informasi bagaimana membuat konten kreatif dari bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita.

Pembicara untukeventHelloMotion Gathering ini adalah Wahyu Aditya (Founder HelloMotion Academy), Firman Widyasmara (Special Jury Award for Children Animation Piala Citra/FFI) dan Tb Putera (Award Winning VINE Video Creator).

Acara ini dihadiri oleh puluhan orang yang kebanyakan anak muda dari berbagai latar belakang, mulai mahasiswa hingga dokter. Mereka merasa tertarik untuk mendalami seni stop motion secara mendalam.

Gathering yang digelar di HelloMotion Academy itu juga menjadi ajang berbagi proses kreatif ketiga narasumber. Bagaimana menciptakan karya yang bagus dengan ide-ide sederhana dan bahan yang sederhana.

Aditya misalnya, ia membagi pengalamannya saat membuat stop motion berjudul ‘Stop Human Cloning’.  Karya yang pertama Aditya ini dibuat dari bahan-bahan yang sederhana seperti kardus, kertas, lem, dan lainnya.

Dari segi desain, awalnya ia menggunakan kardus yang bertekstur, namun tak berhasil. Ia lantas menggunakan konsep kedua, menggunakan kardus dengan tekstur yang rata. Setelah melalui berbagai percobaan, akhirnya Aditya berhasil membuat stop motion pertamanya.

Untuk menciptakan karya stop motion, kata Aditya, yang dibutuhkan adalah media gambar, alat gambar, dan media rekam. “Semua bahan ini bisa kita dapatkan dengan harga yang tak terlalu mahal.” 

Ia mencontohkan stop motion karya Aulion, seorang kreator yang kini mendapat 362 ribusubscriberdi YouTube. Karya Aulion berjudul ‘Heavy Rotation JKT48’ ini telah dilihat oleh 551 ribu orang. Sebuah angka yang cukup fantastis.

“Jika saya dalami lagi, ternyata karya-karya Aulion itu dibuat dari bahan-bahan sederhana yang banyak terdapat di sekitar kita,” kata Aditya.

Karya Pinot, menurutnya, menarik karena menggunakan aplikasivinedengan durasi yang sangat singkat, yakni 6 detik. Pinot membuat karya dengan bahan-bahan yang sederhana; pensil, kertas, dan telepon genggam.

“Pinot adalah orang Indonesia yang menggunakan vine dengan 200 ribuan orangfollower. Dia unik dalam berkreativitas,” sanjung Aditya.

Kini Pinot telah mendapatkan keuntungan dari sisi ekonomi berkat karya-karyanya yang bagus, unik dan mendunia. Klien-klien Pinot kebanyakan adalah perusahaan-perusahaan multinasional.

“Yang dibutuhkan dalam membuat karya-karya seperti ini ada tiga. Desain, cerita (story), dan menggunakan yang benar. Ketiganya harus dikuasai untuk membuat karya-karya seperti tadi,” Aditya menyarankan.

Tb Putera dalam kesempatan ini juga membahas proses kreatifnya sebagai animator dan pembuat stop motion. Siswa angkatan pertama HelloMotion Academy ini mengungkapkan tentang trik-trik membuat stop motion dari bahan-bahan yang dianggap remeh. Ia menggunakan aplikasivine.

“Awal saya tertarik di dunia stop motion ini gara-garavine,” tuturnya.

Pada awal-awal kariernya di dunia stop motion, Putera kemana-mana membawahandycamdan merekam apa yang ada di sekitarnya. Seiring berlalunya waktu, kaset hasil rekamanhandycamitu pun menumpuk. Akhirnya,ia belajar teknikeditingdan mulai tertarik membuat stop motion.

“Di stop motion itu,foto-foto dan grafis dijadikan satu dalam bentuk video. Cuma yang saya lakukan dengan hasil rekaman-rekaman itu adalah mengambil beberapa detik dariframeyang ada. Kemudian saya sambungkan denganframelain yang telah saya potong per beberapa detik. Inilah yang meciptakan sebuah ilusi menarik,” ungkapnya.

Saat itu, tutur Putera, belum adasmartphone. Karenanya, ketika muncul ponsel cerdas, ia merasa girang karena akan dapat berkarya dengan lebih mudah. Ia kemudian tertarik dan menggelutivine.

“Dulu kan bawa-bawahandycamitu berat. Belum lagi harus imporfileke komputer. Ternyata dismartphone, semua jadi serba instan. Kita bisa bikin, edit, dansharelangsung darismartphone.”

Putera mengakui dirinya adalah tipe orang yang spontan. Jika merasa mendapat sesuatu yang menarik untuk dijadikan karya, ia langsung membuatnya. Tak perlu menunda-nunda atau menunggu inspirasi.

“Bikin saja dulu, tanpa nunggu ini-itu. Tak ada alasan untuk tak bisa berkarya. Semua yang ada di sekitar kita bisa dijadikan konten,” tegas pemenang Vine Video Creator ini.

Ia juga mengatakan, dengan aplikasivinekreativitas kita benar-benar diuji karena singkatnya durasi video di aplikasi ini. Hanya hitungan detik. “Karenanya, kita harus mengambil materi yang benar-benar penting saja,” imbaunya.

Sementara itu, Firman lebih banyak membahas tentang aktivitasnya di Lanting Production, sebuah perusahaan kreatif. Namun, pria berkaca mata ini lebih senang menganggap Lanting sebagai tempat kerja bareng seniman ketimbang perusahaan.

“Kita di sini (Lanting) memproduksi animasi, ilustrasi danworkshop. Karya animasi yang kita produksi ada yang buat orang lain (klien),ada pula untuk kami sendiri,” tuturnya.

Untuk membuat sebuah stop motion, kata Firman, dibutuhkan waktu yang lumayan lama. “Diperlukan upaya yang serius dan sungguh-sungguh untuk membuat stop motion. Latihannya juga berjam-jam dalam sehari. Semua bahan yang dibutuhkan ada sekitar kita,” tandasnya.

Perwakilan dari Uzone.id, Priyo Utomo, menyampaikan tentang portal Uzone.id dan lomba stop motion yang digelar situs ini.

“Uzone adalah media onlineaggregatoryang mengkurasi konten-konten media online yang terkenal Republika, Tempo, Suara.com dan lain-lain,. Terdapat 12 kanal di Uzone.id, mulai dari news, travel, olahraga hingga otomotif,” papar Corporate Communication Executive Uzone itu.

Ia menambahkan, Uzone adalah media bagi para pegiat komunitas untuk berunjuk karya. Karenanya, Uzone menggelar lomba stop motion. “Ini adalah kedua kalinya lomba stop motion yang digelar Uzone. Tema kali ini adalah Warna Budaya Indonesia Satu,” bebernya.

Priyo kemudian meminta pesertagatheringyang hadir untuk mengikuti lomba stop motio di Uzone.id. “Hadiahnya lumayan, sampai puluhan juta.

Dalam kompetisi ini, Uzone.id mengajak masyarakat Indonesia untuk menunjukkan kearifan lokal daerah masing-masing dalam bentuk karya film stop motion.

Lomba dengan hadiah uang puluhan juta rupiah dan beragam hadiah lainnya ini dimulai sejak 29 Maret 2017, dengan batas pengumpulan video hingga 31 Mei 2017. Penilaian akan dilakukan pada 5-7 Juni 2017, dan pengumuman pemenang akan digelar pada 8 Juni 2017.