Honda Berharap Subsidi Motor Listrik Bisa Berlanjut

pada 2 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Honda baru-baru ini meluncurkan dua motor listrik baru untuk konsumen di Indonesia yakni CUV e: dan ICON e:. Namun disaat motor listrik barunya dirilis, kuota subsidi sudah ludes terserap. Oleh karenanya, PT Astra Honda Motor (AHM) berharap program subsidi motor listrik bisa dilanjutkan.

Octavianus Dwi selaku Marketing Director PT AHM menyebutkan subsidimotor listriksangat penting untuk akselerasi penjualan. Namun bagaimana pun keadaannya, Octa mengaku akan tetap mendukung langkah pemerintah.

"AHM dukung penuh pemerintah megnenai roadmap elektrifikasi. Subsidi jadi bagian penting untuk mengakselerasi sekaligus buat konsumen," ujar Octa di Jakarta belum lama ini.

Octa menyebutkan pihaknya akan tetap mengikuti arahan pemerintah soal subsidi motor listrik yang baru.

"AHM akan mengikuti arahan pemerintah baik soal subsidi maupun cara-cara menyampaikan subsidi ini ke masyarakat," lanjutnya.

Perlu diketahui, dua motor listrik terbaruHondamemiliki banderol yang cukup tinggi. Estimasinya Honda ICON e: dibanderol sekitar Rp28-32 juta, sementara CUV e: dijual sebesar Rp53-57 juta dan Rp57-61 juta untuk varian RoadSync Duo.

 

 

Jika subsidi yang diberikan sama seperti sebelumnya yakni potongan Rp7 juta, maka harga kedua motor listrik Honda tersebut menjadi lebih murah.

Pada Honda ICON e: banderolnya menjadi sekitar Rp21-25 jutaan. Sementara untuk CUV e: menjadi Rp46-50 juta dan varian RoadSync Duo menjadi Rp50-54 jutaan.

Perlu diketahui, sebelumnya Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) membocorkan pemerintah akan melanjutkan subsidi motor listrik pada pemerintahan baru di tahun 2025. Namun secara skema masih belum diketahui hingga saat ini, apakah tetap subsidi Rp7 juta atau dengan jumlah yang berbeda.

 

 

Di tahun 2024 ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menganggarkan 50 ribu unit kuota motor listrik yang mendapatkan subsidi Rp7 juta. Kuota tersebut pun sudah ludes terserap masyarakat pada bulan Juli 2024 kemarin.

Kemudian Kemenperin sempat menambahkan kuota tersebut sebanyak 10 ribu unit. Namun kuota tersebut langsung ludes terserap oleh masyarakat pada awal September 2024 kemarin.